Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu diprediksi stabil seiring kondisi dalam negeri yang cukup stabil.
Kurs rupiah pagi ini dibuka melemah 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.185 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.152 per dolar AS.
"Untuk hari ini, mungkin rupiah akan diperdagangkan di kisaran Rp14.132 per dolar AS dan Rp14.198 per dolar AS," ujar Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk Rully Arya Wisnubroto saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Secara umum, ia menilai kondisi ekonomi di dalam negeri cukup baik, dengan kepercayaan investor juga cenderung meningkat dan pandemi di dalam negeri cukup terkendali.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mencatat kasus penularan COVID-19 di Indonesia bertambah sebesar 611 orang pada Selasa (26/10), dengan Jawa Tengah menjadi wilayah yang mengalami penambahan terbanyak.
Kasus baru tersebut disertai juga dengan penambahan 1.141 pasien sembuh dan 35 orang meninggal dunia.
Dengan demikian, maka jumlah akumulatif warga yang terinfeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 sejak awal pandemi Maret 2020 sampai sekarang sebanyak 4.241.090 kasus COVID-19 di Indonesia, dengan 4.084.831 orang pulih dan 143.270 orang meninggal dunia.
Dengan sentimen rendahnya kasus COVID-19 domestik tersebut, Rully berpendapat arus modal asing terus masuk di pasar saham Indonesia.
"Pasar menunggu publikasi data inflasi yang akan dipublikasikan pada Senin pekan depan, yang diperkirakan masih akan tetap stabil," ucap dia.
Maka dari itu, ia menuturkan perkembangan positif dari dalam negeri dapat menahan perkembangan global yang masih volatil.
Baca juga: Kurs Rupiah dibuka melemah 10 poin ke Rp14.162 per dolar AS pada Rabu pagi
Baca juga: Kurs Rupiah Selasa ditutup menguat dipicu pembukaan kembali ekonomi global
Baca juga: Kurs rupiah diprediksi melemah seiring minimnya sentimen domestik