ANTARAJAWABARAT.com,16/6 - Aksi ratusan warga menolak keberadaan supermarket bentrok dengan aparat Kepolisian dan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di sekitar kantor Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis siang.
Bentrokan saling dorong dan pukul terjadi ketika anggota Satpol PP dan Kepolisian berusaha memadamkan kobaran api dari pembakaran ban yang dilakukan pengunjuk rasa.
Aparat kepolisian dan Satpol PP berusaha mendorong kobaran api dan mengamankan sejumlah pengunjuk rasa yang dinilai sebagai provokator hingga aksi dibubarkan dari halaman kantor bupati itu.
Namun pengunjuk rasa kembali melakukan aksi menuju kantor DPRD setempat dengan menggunakan kendaraan sepeda motor dan mobil bak terbuka.
Di tengah perjalanan menuju kantor DPRD, salah seorang oknum pengunjuk rasa yang menumpangi mobil bak terbuka mencaci maki sejumlah anggota Satpol PP yang berjaga-jaga di jalanan.
Ucapan yang dilontarkan oknum pengunjukrasa tersebut memicu amarah sejumlah anggota Satpol sehingga melakukan pengejaran dan terjadi saling pukul.
Sejumlah aparat kepolisan yang melakukan pengawalan pengunjukrasa melerai bentrokan tersebut dan mengamankan oknum pengunjukrasa yang terkapar dijalanan setelah menerima pukulan dari aparat Satpol PP.
Aksi akhirnya kembali dibubarkan di halaman kantor DPRD setelah aparat kepolisian mengamankan sejumlah pengunjukrasa yang terlibat bentrokan.
Sementara itu salah seorang pengunjukrasa Andreas mengatakan aksi menolak keberadaan pasar modern disejumlah daerah di Kabupaten Garut merupakan kesekian kalinya dilakukan.
Menurutnya Pemerintah Kabupaten Garut tidak serius menyelesaikan masalah keberadaan pasar modern yang dinilai telah merugikan pedagang kecil di pasar tradisional.
Massa berharap pemerintah daerah meninjau ulang izin keberadaan minimarket atau pasar modern lainnya yang hampir tersebar di pusat kota maupun setiap kecamatan.
"Kami menilai Bupati Garut tidak serius dan tidak mampu menangani permasalahan pasar modern yang semakin menjamur sehingga mengancam usaha para pedagang kecil," kata Andreas.***3***
Feri P
AKSI WARGA TOLAK SUPERMARKET BENTROK DENGAN APARAT
Kamis, 16 Juni 2011 16:53 WIB