Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Sukabumi , Jawa Barat Achmad Fahmi mengingatkan seluruh warga di daerah setempat untuk mewaspadai potensi gelombang III penyebaran COVID-19, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang konsisten dan berkesinambungan.
Wali Kota Sukabumi dalam keterangan yang diperoleh dari Diskominfo Kota Sukabumi, Kamis, dari berbagai pernyataan epidemiolog bahwa diperkirakan gelombang III penyebaran COVID-19 terjadi dari November 2021 hingga Januari 2022.
Wali Kota pada rapat koordinasi dengan seluruh potensi masyarakat di Kelurahan Benteng, bertempat di bekas Terminal Sudirman Kota Sukabumi pada Selasa (12/10) lalu juga telah mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyebaran COVID-19 menjelang akhir tahun ini.
Achmad Fahmi meminta jajarannya hingga ke tingkat RT/RW untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai pencegahan penyebaran COVID-19.
Penanggulangan COVID-19 di Kota Sukabumi menunjukkan perbaikan signifikan, karena dalam jangka waktu empat hari sejak tanggal 8 hingga 11 Oktober 2021, tidak tercatat adanya penambahan kasus aktif terkonfirmasi.
Sementara hingga 11 Oktober lalu, jumlah pasien COVID-19 yang menjalani isolasi adalah sebanyak delapan orang, dengan hanya 6 tempat tidur yang terisi pada fasilitas isolasi COVID-19. Adapun laju kesembuhan pasien COVID-19 mencapai 96,8 %.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman baru-baru ini mengingatkan masyarakat di Tanah Air terkait ancaman gelombang III COVID-19 jika lengah atas penurunan kasus yang terjadi saat ini.
Ia meminta pemerintah dan masyarakat berhati-hati menanggapi penurunan kasus penyebaran COVID-19 saat ini, apalagi vaksinasi lengkap, belum melebihi 50 persen dari seluruh penduduk Indonesia.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito juga mengingatkan hal penting belajar dari pengalaman mencegah potensi lonjakan gelombang III di Indonesia.
Ia mengatakan saat ini banyak negara sedang mengalami gelombang ketiga sehingga perlu diwaspadai Indonesia dengan mempelajari pola kenaikan kasus di dalam negeri yang cenderung lebih lambat dari kenaikan kasus dunia.
Menurut dia, perlu antisipasi cermat mengingat menjelang akhir tahun ada libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Baca juga: Pemkab Sukabumi gencarkan 3T meski kasus COVID-19 turun
Baca juga: Dandim 0607/Sukabumi ajak warga bersatu tangani penyebaran COVID-19
Baca juga: Personel TNI-Polri blusukan beri bansos ke warga terdampak COVID-19 di Sukabumi