Bandung (ANTARA) - Mahasiswa UPI berhasil meraih prestasi sebagai peserta studi atau proyek independen, yang merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Program ini ditujukan bagi pengembangan mahasiswa yang memiliki passion untuk mewujudkan karya besar yang dilombakan di tingkat internasional atau karya dari ide yang inovatif.
Mahasiswa UPI yang meraih prestasi sebagai peserta studi atau proyek independen tersebut sebanyak 130 orang yang tersebar pada 18 lembaga pemerintah, BUMN serta perusahaan di Indonesia.
Secara rinci, mahasiswa yang melaksanakan kegiatan studi atau proyek Independen yaitu 3 orang di Balitbang SDM Kementerian Kominfo, 9 orang di PT Agate International, 6 orang di PT Cipta Konsultan Internasional, 2 orang di PT Digitalisasi Pemuda Indonesia.
Selanjutnya, 10 orang di PT Dwi Inti Putra, 1 orang di PT Hacktivate Teknologi Indonesia, 4 orang di PT Mitra Semeru Indonesia, 3 orang di PT Paragon Technology and Innovation, 16 orang pada PT Presentologics, 10 orang di PT Progate Global Indonesia, 1 orang di PT Uni Tokopo Teknologi, 1 orang di PT Zona Edukasi Nusantara, 18 orang di PT Microsoft Indonesia, 1 orang di PT Mitra Adiperkasa Tbk, 5 orang di PT Orbit Ventura Indonesia, 23 orang di PT Sekolah Integrasi Digital, 4 orang di Yayasan Nara Kreatif, serta 13 orang di Yayasan Sekolah Ekspor Nasional.
Merujuk Panduan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) , studi atau proyek independen dijalankan menjadi pelengkap dari kurikulum yang sudah diambil mahasiswa yang tidak termasuk dalam jadwal perkuliahan, tetapi masih tersedia dalam silabus program studi dan fakultas. Kegiatan yang dilakukan dalam bentuk kerja kelompok lintas disiplin keilmuan.
Tujuan studi atau proyek independen dikembangkan dalam rangka mewujudkan gagasan mahasiswa dalam mengembangkan produk inovatif yang menjadi gagasannya ,menyelenggarakan pendidikan berbasis riset dan pengembangan, serta meningkatkan prestasi mahasiswa dalam ajang nasional dan internasional.
Kepala Badan Bimbingan dan Konseling dan Pengembangan Karir (BKPK) UPI, Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd, menjelaskan bahwa studi atau proyek independen dirancang agar mahasiswa menghasilkan ide karya inovatif yang berkolaborasi dengan lembaga dan perusahaan. Ke depan program ini, memungkin untuk dikembangkan lebih luas dalam berwirausaha.
Melalui program ini para mahasiswa dapat menemukan ide-ide dan menemukan peluang strategis selama berada di lembaga dan perusahaan. Setelah program ini selesai mahasiswa dapat mengembangkan sendiri ide untuk bisnis dan berwirausaha.
Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd menjelaskan bahwa studi atau proyek independen menjadi sarana untuk mengembangkan ide, kemudian diturunkan menjadi business plan, lalu didampingi untuk merealisasikan business plan tersebut di lembaga dan perusahaan. Pengalaman mengembangkan ide inovatif ini tidak bisa dipelajari dari teori saja, akan tetapi didapatkan dari dunia nyata. Ke depan program ini harus dipersiapkan dengan baik dari sisi mahasiswa serta dari sistemnya.
Menurutnya, Universitas Pendidikan Indonesia melalui BKPK UPI sebagai tim kelompok kerja untuk mengkoordinasikan program studi/proyek independen ini telah berupaya optimal dalam menyediakan tim dosen pendamping untuk proyek independen yang diajukan oleh tim mahasiswa; memfasilitasi terbentuknya sebuah tim proyek independen yang terdiri dari mahasiswa lintas disiplin.
Selain itu BKPK berupaya membantu menilai kelayakan proyek independen yang diajukan serta menyelenggarakan bimbingan, pendampingan, serta pelatihan dalam proses proyek independen yang dijalankan oleh tim mahasiswa.
Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd menilai bahwa para mahasiswa memiliki atensi dan antusias yang tinggi terkait program studi atau proyek independen ini. Hal tersebut dibuktikan dengan berbagai tahapan pelaksanaan kegiatan studi/proyek independen yang sudah dilakukan mahasiswa dimulai dengan melakukan komunikasi dengan dosen dalam mendapatkan persetujuan dosen pembimbing akademik, membuat proposal kegiatan Studi Independen lintas disiplin, melaksanakan kegiatan Studi Independen, serta menyusun produk dari studi atau proyek independen tersebut.