Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menjamin TNI AL tidak disusupi paham komunis.
"Saya bicara Angkatan Laut ya tidak ada lah sampai saat ini seperti itu. Saya jamin tidak ada Angkatan Laut yang disusupi PKI," tegas Kasal usai Peresmian Gedung Akademi Maritim Nasional Jakarta Raya (Aman Jaya), Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat.
TNI AL gencar melakukan pembinaan-pembinaan ideologi agar paham-paham tentang komunis bisa diantisipasi.
"Tentunya kita tetap memagari dengan pembinaan yang terus menerus supaya isu-isu tentang itu bisa diantisipasi," kata Yudo.
Mantan Pangkogabwilhan I ini menjelaskan, TNI AL memiliki Dinas Pembinaan Mental dan Ideologi, yang setiap saat akan memberikan ceramah-ceramah tentang kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Setiap prajurit sejak pertama masuk itu sudah dibekali dengan itu. Bahkan tesnya saja ada tes mental ideologi. Dari awal ini sudah disaring layak atau tidak untuk mereka jadi benteng negara ini. Kalau menjadi benteng negara ini mental ideologinya tidak kuat, ya akan justru putus di jalan pastinya ataupun dia tidak akan kuat untuk menjadi militer seperti ini," paparnya.
Saat ini, lanjut Yudo, TNI AL tinggal melakukan pembinaan-pembinaan saja kepada para prajuritnya.
"Tentunya dengan adanya pengaruh globalisasi yang seperti ini, medsos yang seperti itu, tentunya kita berikan terus istilahnya kalau di kita ini 'Jam Komandan'. Setiap saat, komandan-komandan memiliki tanggung jawab untuk membina para pasukannya," ujar Kasal.
TNI menerapkan "Jam Komandan" agar setiap seminggu sekali komandan-komandan mengambil waktu untuk memberikan pengarahan pada anggotanya, baik soal informasi, pembinaan mental ideologi, maupun tentang bagaimana kehidupan berkeluarga dan lainnya.
"Kami melaksanakan pembinaan mental ini secara serentak. Seperti kemarin waktu doa bersama diawali dengan pembinaan mental ideologi selalu kita laksanakan secara serentak. Jadi dengan pembinaan-pembinaan seperti itu, mereka (prajurit) memiliki mental ideologi yang tangguh dalam menjaga kedaulatan negara ini," tegas Laksamana Yudo.
"Saya bicara Angkatan Laut ya tidak ada lah sampai saat ini seperti itu. Saya jamin tidak ada Angkatan Laut yang disusupi PKI," tegas Kasal usai Peresmian Gedung Akademi Maritim Nasional Jakarta Raya (Aman Jaya), Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat.
TNI AL gencar melakukan pembinaan-pembinaan ideologi agar paham-paham tentang komunis bisa diantisipasi.
"Tentunya kita tetap memagari dengan pembinaan yang terus menerus supaya isu-isu tentang itu bisa diantisipasi," kata Yudo.
Mantan Pangkogabwilhan I ini menjelaskan, TNI AL memiliki Dinas Pembinaan Mental dan Ideologi, yang setiap saat akan memberikan ceramah-ceramah tentang kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Setiap prajurit sejak pertama masuk itu sudah dibekali dengan itu. Bahkan tesnya saja ada tes mental ideologi. Dari awal ini sudah disaring layak atau tidak untuk mereka jadi benteng negara ini. Kalau menjadi benteng negara ini mental ideologinya tidak kuat, ya akan justru putus di jalan pastinya ataupun dia tidak akan kuat untuk menjadi militer seperti ini," paparnya.
Saat ini, lanjut Yudo, TNI AL tinggal melakukan pembinaan-pembinaan saja kepada para prajuritnya.
"Tentunya dengan adanya pengaruh globalisasi yang seperti ini, medsos yang seperti itu, tentunya kita berikan terus istilahnya kalau di kita ini 'Jam Komandan'. Setiap saat, komandan-komandan memiliki tanggung jawab untuk membina para pasukannya," ujar Kasal.
TNI menerapkan "Jam Komandan" agar setiap seminggu sekali komandan-komandan mengambil waktu untuk memberikan pengarahan pada anggotanya, baik soal informasi, pembinaan mental ideologi, maupun tentang bagaimana kehidupan berkeluarga dan lainnya.
"Kami melaksanakan pembinaan mental ini secara serentak. Seperti kemarin waktu doa bersama diawali dengan pembinaan mental ideologi selalu kita laksanakan secara serentak. Jadi dengan pembinaan-pembinaan seperti itu, mereka (prajurit) memiliki mental ideologi yang tangguh dalam menjaga kedaulatan negara ini," tegas Laksamana Yudo.
Menanggapi Hari Kesaktian Pancasila, Yudo menegaskan, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak perlu diragukan lagi.
"Kita pertahankan bahwasanya ini adalah dasar negara yang merupakan pondasi berkehidupan kita semuanya. Tidak perlu panjang lebar saya kira kita sudah tahu bahwa Pancasila perlu diamalkan dan saya kira pengamalan Pancasila ini kita semua sudah pahamlah bagaimana mengamalkan Pancasila. Sehingga pesan saya tidak perlu diragukan lagi tentang dasar negara Pancasila ini," jelasnya.
Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo menduga adanya penyusupan kembali pendukung PKI ke tubuh TNI.
Indikasi itu dibuktikan dengan diputarkannya video pendek yang menggambarkan hilangnya sejumlah bukti-bukti penumpasan G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti di Markas Kostrad.
Baca juga: Soal dugaan penyusupan PKI, Panglima TNI: Saya tak mau berpolemik yang tidak ilmiah
Baca juga: BEM PTAI "tabayun" ke Pangkostrad terkait isu penyusupan PKI
Baca juga: Klarifikasi Kostrad tentang patung Soeharto dan AH Nasution