Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meyakini subsektor seni pertunjukan dan kuliner yang ada di Kabupaten Bandung Barat mampu berdaya saing di kancah internasional.
Ia mengajak pelaku seni pertunjukan dan kuliner di Kabupaten Bandung Barat untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam menghasilkan produk unggulan di masa pandemi ini.
“Potensi lokal harus kita tingkatkan agar bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Ingat, bisnis yang terbaik dimulai saat krisis,” kata Menteri dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dalam kegiatan Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif di Kabupaten Bandung Barat, Kamis (9/9), Sandiaga mengatakan bahwa kabupaten ini memiliki seni pertunjukan yang menarik seperti sasapian dan tarian jaipongan.
Adapun produk kuliner di kabupaten ini, ungkapnya, antara lain cokelat wajit, cokelat kopi, kerupuk gurilem, dan pia.
Selanjutnya, Menparekraf menerangkan bahwa kehadiran program Pengembangan KaTa Kreatif di Kabupaten Bandung Barat ditujukan untuk meningkatkan pendapatan pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf) setempat dan pendapatan ekonomi daerah.
Kemudian, meningkatkan nilai tambah serta daya saing produk ekraf, hingga meningkatkan kreativitas maupun inovasi para pelaku ekraf.
“Kami melaunching KaTa kreatif Kabupaten Bandung Barat tepatnya di Lembang ini, karena kita meyakini bahwa Bandung Barat adalah pusat talenta-talenta terbaik bangsa di bidang ekonomi kreatif,” lanjut dia.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga mencicipi salah satu produk kuliner khas Kabupaten Bandung Barat, chocolanjit, yang merupakan cokelat batang yang berisi wajit. Selain itu juga menari jaipong bersama penari mojang priangan.
Baca juga: Objek wisata Bandung Barat dibuka kembali usai masuk zona oranye
Baca juga: Pemkab Bandung Barat gelar tes COVID-19 di tempat wisata
Baca juga: Kemenparekraf gelar Gerakan BISA di destinasi wisata Curug Cinulang Bandung