Bogor (ANTARA) - Himpunan Alumni (HA) IPB bekerja sama dengan IPB University mengadakan program penjaringan calon pemimpin yang gesit di masa depan atau Future Agile Leader Program (FALP) dengan menyasar pada ketua OSIS/MPK/ekstrakurikuler SMA di seluruh Indonesia.
Ketua Umum DPP Himpunan Alumni IPB Fathan Kamil, melalui layanan zoom meeting yang dipantau di Bogor, Rabu mengatakan kegiatan FALP ini bertujuan untuk memberikan bekal pemimpin muda berkualitas kepada ketua OSIS/MPK/ekstrakurikuler SMA di seluruh Indonesia, guna menyongsong terwujudnya "Indonesia Emas Tahun 2045".
Menurut Fathan Kamil, konstruksi masa depan bangsa harus diwarnai dengan ciri peradaban pemimpin yang kreatif dan tangguh. Para pemangku kepentingan di IPB University memiliki kepedulian sangat kuat bagaimana dapat melahirkan peradaban kepemimpinan yang kreatif dan tangguh tersebut.
"Guna membangun perspektif visi yang dapat diterjemahkan dalam konteks sumber daya saat ini, HA IPB menyelenggarakan kegiatan FALP," katanya.
Menurut Fathan, perguruan tinggi sebagai satuan lembaga pendidikan yang kuat dapat berperan membangun persfektif karakter kepemimpinan masa depan, di antaranya mampu mengonstruksikan visi jauh ke depan dan mampu menarik pada kondisi saat ini.
Sementara itu, Rektor IPB University Arief Satria mengatakan kampusnya memiliki visi melahirkan calon pemimpin masa depan yang kreatif dan tangguh.
Menurut Arif Satria, guna mewujudkan visi besar bangsa, IPB akan melatih para pelajar di SMA dan mahasiswa dengan menggali potensi kepemimpinan yang dimilikinya.
Keberhasilan calon pemimpin di masa depan, kata dia, ditentukan dari prosesnya, sehingga calon pemimpin perlu disiapkan sejak awal, baik kemampuan kepempinannya maupun pemimpin yang akan menduduki jabatan setelah lulus.
"Kepemimpinan di Indonesia harus jauh lebih berkualitas dengan generasi produktif pada bangsa lainnya,” katanya.
Ketua Himpunan Alumni IPB Fathan Kamil mengatakan pada program FALP yang diluncurkan secara virtual, ada 5.000 pendaftar dari lulusan SLTA yang direkrut.
Dari jumlah ini, disaring menjadi 3.000 peserta, kemudian disaring lagi menjadi 200 peserta, dan akhirnya terpilih 30 orang. Peserta terpilih, nantinya akan mendapat akses masuk ke IPB University tanpa tes.
Baca juga: Tiga disrupsi lahirkan model ekonomi baru, kata Rektor IPB
Baca juga: Wapres Ma'ruf sebut IPB telah lahirkan banyak karya dan inovasi
Baca juga: Presiden dorong IPB jadi kampus pelopor inovasi pertanian