Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Bendungan Kuningan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dapat disambungkan dengan penataan jaringan irigasi mulai dari saluran primer, sekunder, tersier hingga kuarter.
Ia juga menginginkan agar bendungan yang berkapasitas tampung 29,5 juta meter kubik tersebut dapat bermanfaat optimal untuk menyediakan air irigasi bagi petani.
"Saya minta agar bendungan ini disambungkan dengan penataan jaringan irigasi mulai saluran primer, sekunder, saluran tersier, sampai ke kuarter," kata Presiden saat meresmikan Bendungan Kuningan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Selasa.
Bendungan Kuningan yang dibangun dengan biaya Rp513 miliar itu juga diharapkan Presiden dapat memberikan nilai tambah bagi daerah, dengan memberikan pasokan air bersih yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat.
"Saya berharap bendungan ini juga dapat memberikan nilai tambah bagi daerah, bukan hanya meningkatkan produktivitas pertanian tapi juga memudahkan penyediaan air bersih yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat," ujarnya.
Presiden Jokowi pada Selasa ini meresmikan Bendungan Kuningan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang dibangun dalam waktu tujuh tahun. Bendungan tersebut dapat memasok air untuk keperluan irigasi 3.000 hektare sawah masyarakat di Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Brebes.
Bendungan Kuningan juga mampu menyediakan air baku sebesar 0,30 m kubik per detik dan sebagai sumber tenaga listrik 0,50 MW. Menurut data Kementerian PUPR, Bendungan Kuningan juga dapat mereduksi debit banjir sebesar 213 meter kubik per detik.
Baca juga: Kementerian PUPR selesaikan 3 bendungan dukung ketahanan pangan
Baca juga: Rumah khusus warga terdampak Bendungan Kuningan siap dihuni
Baca juga: Kementerian PUPR buat rumah khusus relokasi dampak Bendungan Kuningan Jabar