Bandung, 15/2 (ANTARA) - Tujuh vokal grup yang dilatih oleh Bina Seni Vokal (BSV) mencoba mengenalkan bahasa sunda dengan cara membawakan lagu-lagu sunda dalam acara Pageleran Vokal Grup Mutiara Pasundan yang berlangsung di Landmark Covention Hall Jalan Braga Bandung, Selasa.
"Acara Ini merupakan dalam rangkaian atau menyambut Hari Bahasa Ibu Se- dunia, salah satunya bahasa Sunda. Nah, saya mencoba mengenalkan bahasa sunda melalui lagu-lagu kepada generasi muda di Kota Bandung," kata Pemilik Bina Seni Vokal (BSV) Eri RAF.
Lagu berbahasa sunda seperti "Kabogoh Jauh" yang dipopulerkan oleh Darso berhasil dibawakan dengan nuansa lebih pop oleh vokal grup para dokter dari RS Hasan Sadikin Bandung.
Selain itu, lagu sunda lainnya seperti Cinta Ketok Magic" dan "Seuneu Bandung" karya almarhum Nano S berhasil dikemas vokal grup remaja dengan aransemen musik yang "lebih mudah didengar" dari versi aslinya sekaligus menghibur para pengunjung yang ada di Landmark Convention Hall tersebut.
Eri Raf mengatakan, ia sengaja membuat aransemen lagu sunda dengan nuansa musik saat ini agar generasi muda minimal tahu dan tertarik menyanyikan lagu-lagu sunda.
"Saya sengaja membuat aransemen lagu tersebut disajikan dengan nuansa musik kekinian tanpa mengurangi makna atau isi lagu sunda tersebut," ujar Eri RAF.
Menurutnya, saat ini hampir sebagian besar remaja di Kota Bandung tidak mengenal bahasa ibunya sendiri yakni bahasa sunda atau generasi muda yang ada saat ini lebih cenderung mengadopsi budaya, bahkan musik luar.
"Saya lihat, di lingkungan keluarga saja sudah jarang memperkenalkan bahasa sunda kepada anak-anaknya. Saya selaku orang sunda ingin bahasa sunda ini tidak punah, caranya dengan pagelaran ini. Dan saya hanya ingin generasi sekarang tidak melupakan budaya yang sudah dimiliki, "katanya.
Sementara itu, pengamat musik sunda dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Dony Mohammad Khalid, menyatakan apresiatifnya terhadap acara tersebut.
"Saya suka dengan cara Kang Eri mengaransemen lagu-lagu yang tadi dibawakan," katanya.
Menurut Dony, hal tersebut merupakan upaya yang lebih mudah untuk memperkenalkan kembali bahasa ibu kepada para generasi muda saat ini yang lebih menyukai budaya dan musik yang kebarat-baratan.
Untuk lagu-lagu yang ditampilkan hari ini, kata Dony, musik yang mengiringi bukan melodi sunda, tetapi menggunakan tangga nada barat yang dikemas dengan nuansa sunda.
Dengan begitu, dikata Dony, musik sunda akan lebih diterima ditelinga masyarakat.
Ajat S
