Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk berpendapat bahwa Proklamator RI Mohammad Hatta merupakan tokoh yang memiliki integritas.
Hamdi Muluk mengatakan hal itu dalam talk show "Pekan Bung Hatta" yang diinisiasi oleh Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDIP yang ditayangkan di YouTube BKNP PDIP, Senin.
Dikemukakan bahwa integritas itu adalah sesuatu yang dibentuk secara perlahan dan memiliki banyak aspek, seperti kejujuran, amanah, moralitas, dan kesederhanaan.
Jika ada seseorang yang memiliki bibit integritas, kata dia, harus diuji oleh perjalanan yang panjang.
"Kita sudah melihat ini dari Bung Hatta. Keteguhan dia memegang integritas dan prinsipnya sudah masuk dalam kategori berintegritas," ujarnya.
Integritas Bung Hatta adalah sesuatu yang tidak usah diragukan lagi. Bung Hatta tidak usah lagi banyak berkhotbah tentang kesederhanaan, integritas, dan kerja keras sebab sudah mencontohkan itu.
Menurut dia, ada peran yang sangat besar sekali dari seorang Bung Hatta dalam membentuk jati diri bangsa Indonesia dan sebagai contoh seorang tokoh yang memiliki integritas.
Jika orang di republik ini diminta untuk menyebutkan tokoh legenda yang berintegritas, lanjut dia, itu adalah Bung Hatta.
"Itulah mengapa ada Bung Hatta Award yang diberikan kepada tokoh-tokoh antikorupsi. Artinya, tokoh-tokoh berintegritas," kata Hamdi.
Ia juga berpesan kepada generasi muda agar memahami bahwa di belakang tokoh besar pasti ada karakter yang kuat.
Jika karakter bangsa Indonesia adalah Pancasila, Bung Hatta adalah contoh pengamalan Pancasila yang sudah paripurna.
Jika karakter bangsa Indonesia adalah Pancasila, Bung Hatta adalah contoh pengamalan Pancasila yang sudah paripurna.
"Anda mau cari apa? Sila satu sampai sila lima, semuanya ada di dalam diri Bung Hatta itu," papar Hamdi.
Dalam kesempatan itu, Hamdi Muluk juga menilai Bung Hatta adalah sosok yang sukses dan lengkap dalam banyak hal.
Selain sebagai proklamator bangsa, Hatta dikenal sebagai aktivis, birokrat, negarawan, diplomat, keturunan ulama di Minangkabau, dan seorang doktor dalam bidang ekonomi dari universitas terkemuka di Belanda.
"Itu hebat betul. Saat itu sekolah dasar (SD) saja susah. Akan tetapi, beliau membawa gelar doktor dari sekolah ekonomi bergengsi. Saya kira hanya satu hal beliau gagal, yakni menjadi ketua partai," kata Hamdi Muluk.
Di belakang keistimewaan seorang tokoh besar seperti Bung Hatta, tentu ada aspek psikologis dan karakter yang kuat yang harus menjadi pembelajaran untuk bangsa Indonesia.
"Yang Anda ucapkan dan apa yang Anda lakukan itu sejalan, dari situlah asal kata integral integritas, integrative, menyatu dengan perbuatan. Jadi, kalau sekarang ujian integritas seorang adalah ketika omongan dan perbuatan itu sejalan," demikian Hamdi Muluk.