Bogor (ANTARA) - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyatakan dengan banyaknya warga yang meninggal karena COVID-19 maka penggalian lubang makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Situ Gede dan TPU Kayumanis, menggunakan alat berat.
"Tingginya permintaan pemakaman untuk jenazah pasien COVID-19, maka kebutuhan penggalian lubang makam harus cepat dan banyak, sehingga tidak bisa lagi secara manual lagi. Saat ini telah menggunakan alat berat untuk kecepatan penggalian," kata Dedie A Rachim di Kota Bogor, Jumat.
Jenazah pasien COVID-19 yang meninggal dunia, ada yang meninggal di rumah sakit dan ada juga yang meninggal di rumah saat menjalani isolasi mandiri (Isoman).
Berdasarkan data COVID-19 pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jumat hari ini, tercatat sembilan orang meninggal dunia. Dengan tambahan tersebut, pasien COVID-19 yang meninggal dunia di Kota Bogor seluruhnya ada 315 orang.
Sedangkan, berdasarkan data Tim Pemulasaraan dan Pemakaman Jenazah COVID-19 Kota Bogor yang dipimpin Rino Indira Gusniawan, menyebutkan, Tim Pemulasaraan telah memulasarakan dan memakamkan jenazah pasien COVID-19 sebanyak 65 orang, sejak tim pemulasaraan itu dibentuk pada 4 Juli lalu.
Dedie A Rachim saat mendampingi Anggota Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno, menilai lokasi pemakaman jenazah COVID-19 di TPU Situ Gede, Kota Bogor, Kamis (15/7), mengatakan, pasien COVID-19 yang meninggal dunia meningkat, sedangkan tenaga penggali lubang makamnya terbatas, sehingga mengalami kelelahan.
Pada kesempatan tersebut, Eddy Soeparno, memberikan insentif kepada penggali makam di lokasi TPU tersebut, untuk meningkatkan motivasi bekerja.
Saat mendampingi Eddy Soeparno, Dedie A Rachim juga menyatakan, Pemerintah Kota Bogor mungkin meminta bantuan alat berat melalui DPR RI untuk ditempatkan di TPU lainnya untuk jenazah COVID-19.
Baca juga: Gunakan alat berat, Pemkot Bogor gali lubang untuk makam pasien COVID-19
Baca juga: Pemkab Bogor perbanyak makam khusus korban COVID-19
Baca juga: Tim pemulasaraan dan pemakaman jenazah COVID-19 Kota Bogor siaga setiap hari