Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, menyampaikan apresiasi dan dukungan atas kontribusi maksimal PT Bio Farma (Persero) dalam memastikan ketersediaan alokasi vaksin bagi seluruh kelompok sasaran yang telah ditetapkan pemerintah.
Hal tersebut disampaikan Menaker Ida Fauziyah saat meninjau PT Bio Farma (Persero) di Bandung, Jawa Barat, Rabu. Dalam kesempatan tersebut, Menaker Ida mengatakan bahwa pemerintah juga memberikan dukungan terhadap pentingnya percepatan pelaksanaan program vaksinasi gotong royong dalam mempercepat herd immunity di dunia usaha dan industri.
"Percepatan program vaksin gotong royong sangat diharapkan. Ini dikarenakan, masih banyak perusahaan yang menunggu alokasi vaksin gotong royong tersebut agar segera dapat diberikan kepada karyawan dan keluarga mereka," kata Menaker Ida dalam keterangan tertulisnya.
Selain itu, dengan dilakukannya vaksinasi bagi para pekerja, proses produksi dan produktivitas para pekerja juga diharapkan dapat berjalan dengan lebih aman dan nyaman. Sehingga pada gilirannya dapat turut memicu pemulihan ekonomi nasional.
"Kami harapkan, para pekerja baik di lingkungan industri, pabrik, maupun perusahaan, akan bisa bekerja lebih produktif serta terhindar penyebaran COVID-19,” tambah Menaker Ida.
Menurut dia, perlu adanya tambahan alokasi vaksin bagi daerah-daerah yang menjadi konsentrasi industri padat karya seperti penambahan alokasi 15.000 vaksin di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Dalam kunjungan itu, Menaker Ida Fauziyah juga menyerahkan manfaat Jaminan Kematian (JKM) kepada penerima manfaat dari PT Bio Farma (Persero) atas nama Novilia Sjafri Bachtiar dan Dede Wahyu.
"Mengingat keahlian dan keterampilan yang almarhumah miliki, ini merupakan kehilangan yang sangat besar bagi bangsa Indonesia, tidak hanya bagi PT Bio Farma (Persero)," katanya.
Adapun, bantuan beasiswa bagi ahli waris kedua penerima manfaat tersebut adalah pertama, atas nama Novilia Sjafri Bachtiar, berupa JHT sebesar Rp105.263.506, JKM Rp42.000.000, Jaminan Pensiun Berkala minimal Rp356.600 per bulan, estimasi beasiswa anak kedua usia kuliah Rp12.000.000, dan anak ketiga usia kuliah Rp12.000.000.
Kedua, atas nama Dede Wahyu, berupa JHT sebesar Rp78.676.062, JKM Rp 42.000.00, Jaminan Pensiun Berkala minimal Rp356.600 per bulan, estimasi beasiswa anak pertama usia kuliah Rp12.000.000, dan anak kedua usia SD Rp1.500.000.
Baca juga: Bio Farma diminta tingkatkan produksi vaksin COVID-19
Baca juga: Erick Thohir minta Bio Farma tingkatkan produksi vaksin Covid
Baca juga: Bio Farma targetkan Vaksin BUMN dapat izin darurat BPOM Maret 2022