Bandung, 9/12 (ANTARA) - Pemerintah akan menggelar Operasi Pasar Khusus (OPK) beras pada Bulan Desember 2010 dengan sasaran rumah tangga berpengasilan rendah atau penerima beras untuk keluarga miskin (Raskin).
"OPK diluncurkan untuk mengantisipasi lonjakan harga besar di pasaran, Operasi Pasar Khusus sendiri diperuntukan bagi rumah tangga sasaran dari keluarga miskin yang selama ini menerima Raskin," kata Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Barat yang juga Kadisindag Jabar, Ferry Sofyan Arief di sela-sela pembentukan TPID Kota Depok, Kamis.
Pengendalian harga beras, kata Sofyan di akhir tahun 2010 dan awal 2011 ini sangat penting untuk menekan angka inflasi yang biasa meningkat akibat kenaikan harga beras. Hal itu dipicu oleh musim paceklik atau berakhirnya musim panen.
Sofyan menyebutkan, alokasi beras untuk kebutuhan Operasi Pasar Khusus Beras secara nasional 262.320 ton.
Menteri Perdagangan telah mengeluarkan instruksi kepada Bulog untuk menggelontorkan OPK itu pada Desember 2010 ini.
"Mendag sudah mengeluarkan istruksi, minggu depan sudah bisa digulirkan. Harganya Rp1.600 per kilogram, atau sama dengan harga beras Raskin," kata Sofyan.
Menurut Sofyan, kontribusi kenaikan harga besar mendongkrak peningkatan inflasi untuk sektor bahan makanan, sehingga menjadi perhatian serius pemerintah disamping mengendalikan harga di pasaran.
Sementara itu Kepala Humas Bulog Jawa Barat, H Sobar Husein menyebutkan Bulog Jabar siap melaksanakan isntruksi penyaluran OPK beras pada Desember 2010 ini.
"Alokasi OPK sama dengan alokasi satu bulan Raskin di Jabar. Jumlahnya sekitar 42.000 ton. Distribusinya juga langsung ke titik sasaran Raskin, sehingga pada Desember ini RTS penerima Raskin akan mendapat dua alokasi, masing-masing 15 kilogram," kata Sobar Husein.
Ia menyebutkan minggu ini masih dalam tahap sosialisasi, kemungkinan baru bisa digulirkan pada minggu depan.
Menurut Sobar, sasaran OPK itu berbeda dengan operasi pasar beras biasa karena penerimanya hanya mereka yang selama ini menjadi RTS Raskin.
"Mereka yang tidak masuk RTS Raskin, tidak berhak menerima OPK yang akan kita gulirkan itu," kata Sobar Husein.
Selain itu, Bulog Jabar juga tetap menggulirkan Operasi Pasar Beras dengan harga Rp6.300 per kilogram. Sedangkan harga besar di pasaran saat ini menembus Rp6.600 per kilogram untuk beras medium.
"Sejak beberapa minggu lalu kita gelar operasi pasar beras, namun tidak laku karena masyarakat lebih memilih beras biasa di pasar. Dalam seminggu beras OP Bulog hanya terjual 300 kuintal saja," kata juru bicara Bulog Jabar itu menambahkan.***2***
Syarif A
