Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah di tengah investor yang mempertanyakan pemulihan ekonomi global.
IHSG ditutup melemah 3,07 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.044,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,1 poin atau 0,6 persen ke posisi 841,86.
"Minim katalis positif, mayoritas indeks saham di Asia sore ini Rabu ditutup turun. Investor mempertanyakan kembali kekuatan dari pemulihan ekonomi global di tengah munculnya sejumlah faktor risiko seperti tekanan inflasi, penarikan paket stimulus oleh bank sentral, serta penyebaran varian delta COVID-19," tulis Tim Riset Philip Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Kegelisahan investor terlihat dari pergerakan aset yang dianggap aman (safe haven) di mana harga emas bertahan di atas 1.800 dolar AS per troy ounce.
Lebih lanjut imbal hasil surat utang negara maju, terutama AS, mengalami penurunan tajam sehingga kurva imbal hasil (yield curve) membentuk pola bull flattening, yang dapat diartlkan bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) cenderung memperketat kebijakan moneter lebih awal untuk memerangi tekanan inflasi.
Karena bank sentral di dunia mengambil pendekatan yang berbasis data (data-dependent approach), maka investor berusaha mencerna setiap rilis data ekonomi untuk mengantisipasi cara berpikir bank sentral.
Investor menantikan rilis notulen rapat kebijakan Fed (Fed Minutes) nanti malam yang di yakini akan memberi konfirmasi perubahan sikap Fed menjadi lebih tegas atau hawkish dalam kebijakan moneter. Investor akan mencari tahu seberapa serius para pejabat Fed mengenai penarikan (tapering) paket stimulus moneter dan kapan waktu paling awal kenaikan suku bunga acuan dapat dimulai.
Dibuka menguat, IHSG hanya mampu bergerak positif pada satu jam pertama perdagangan, lalu melemah dan terus bertahan di zona merah hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat dengan sektor kesehatan dan sektor barang konsumen nonprimer naik paling tinggi masing-masing yaitu 0,94 persen, diikuti sektor teknologi 0,6 persen.
Sedangkan tujuh sektor terkoreksi dimana sektor energi turun paling dalam yaitu minus 0,83 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor barang konsumen pimer masing-masing minus 0,51 persen dan minus 0,35 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp188,34 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.298.810 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,48 miliar lembar saham senilai Rp13,76 triliun. Sebanyak 224 saham naik, 274 saham menurun, dan 144 tidak bergerak nilainya.
Sementara itu bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 276,26 poin atau 0,96 persen ke 28.366,95, Indeks Hang Seng turun 112,24 poin atau 0,4 persen ke 27.960,62, dan Indeks Straits Times terkoreksi 52,78 poin atau 1,65 persen ke 3.137,81.
Baca juga: Kasus harian COVID-19 tembus 31.000 kasus, IHSG BEI berpotensi melemah
Baca juga: IHSG Rabu pagi dibuka menguat 15,66 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat di tengah beragamnya pergerakan bursa kawasan