Bogor (ANTARA) - Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor Bima Arya menyebut daerah tersebut saat ini dalam kondisi darurat pandemi dengan sudah ada varian Delta sehingga masyarakat harus lebih berhati-hati.
"Sudah terkonfirmasi, virus corona varian baru yakni varian Delta sudah ada di Kota Bogor. Kami mengingatkan masyarakat untuk mengurangi mobilitas dan lebih hati-hati," kata dia di Kota Bogor, Selasa.
Dia mengatakan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor juga melonjak tajam. Hanya dalam waktu satu hari pada Senin (5/7), terjadi lonjakan kasus positif sebanyak 562 kasus sehingga kasus aktif COVID-19 meningkat menjadi 5.378 kasus.
"Angka kematian pada Senin (5/7) kemarin tambah dua kasus menjadi 291 kasus," katanya.
Untuk mengantisipasi kasus positif COVID-19 yang meningkat tajam, Satgas COVID-19 terus berusaha maksimal menambah semua fasilitas, baik tempat tidur untuk pasien positif COVID-19 di rumah sakit maupun di pusat isolasi.
Rumah Sakit Perluasan RSUD yang sebelumnya bernama Rumah Sakit Lapangan dan Asrama A5 di Kampus IPB Dramaga Bogor yang difungsikan sebagai Pusat Isolasi COVID-19 juga sudah aktif sejak Senin (5/7).
Pemerintah Kota Bogor juga terus melakukan rekrutmen tenaga kesehatan untuk merawat pasien COVID-19 di rumah sakit dan Pusat Isolasi COVID-19.
Data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan menyebutkan hingga Selasa, telah terkonfirmasi 436 kasus positif COVID-19 varian baru yakni varian Delta yang tersebar di sembilan provinsi.
Data Balitbangkes Kementerian Kesehatan itu mencatat dari 436 kasus positif, di Jawa Barat ada 134 kasus positif.
Baca juga: Pasien COVID-19 meningkat, RSUD Kota Bogor rekrut tenaga kesehatan
Baca juga: Satgas COVID-19 Kota Bogor salurkan bantuan oksigen ke rumah sakit