Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi bergerak datar atau sideways pada Selasa, seiring masih liburnya bursa saham Amerika Serikat.
IHSG dibuka menguat 9,97 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.015,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,53 poin atau 0,42 persen ke posisi 846,43.
"Tanpa arahan dari Wall Street, IHSG diperkirakan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah pada rentang suppport-resistance 5.930-6.030 di perdagangan Selasa," kata Kepala Riset Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Wall Street masih libur menyambut Hari Kemerdekaan AS yang jatuh pada 4 Juli.
Dari regional, China Caixin Composite PMI turun ke 50,6 pada Juni 2021 dari 53,8 pada Mei 2021. Data tersebut mengindikasikan perlambatan ekspansi sektor jasa dan manufaktur China pada Juni 2021.
Hal tersebut dikhawatirkan berdampak pada kinerja ekspor Indonesia pada periode yang sama. Pasalnya, China merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia.
Sebelumnya, realisasi U.S. Markit Manufacturing PMI Final sebesar 62,1 di Juni 2021, berada di bawah ekspektasi.
Masih dari data ekonomi, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2021 diperkirakan di atas 4 persen mendekati 5 persen jika COVID-19 di Indonesia dapat dikendalikan pada Juli 2021 dan terdapat aktivitas normal atau pengurangan restriksi pada Agustus 2021.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 81,34 poin atau 0,28 persen ke 28.679,53, indeks Hang Seng turun 200,65 poin atau 0,71 persen ke 27.942,85, dan indeks Straits Times meningkat 25,02 poin atau 0,8 persen ke 3.161,16.
Baca juga: IHSG Selasa pagi dibuka menguat 9,97 poin
Baca juga: IHSG BEI awal pekan terkoreksi seiring revisi pertumbuhan ekonomi BI
Baca juga: Pasar cermati dampak PPKM Darurat, IHSG BEI awal pekan menguat