Purwakarta, 22/11 (ANTARA) - Harga beras di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat terus mengalami kenaikan, sehingga membuat bingung para pedagang beras di pasar-pasar pemasok setempat dalam beberapa hari terakhir.
"Tiap hari terjadi kenaikan (harga), dan menambah sepi pembeli," ujar Hj Aisyah, sorang pedagan beras di pasar Simpang, Purwakarta, Senin.
Ia menyebutkan kenaikan harga beras sudah mencapai Rp200 hingga Rp400 per kilogram dalam sepekan terakhir, sehingga membingungkan pedagang eceran, selain pembeli.
Harga beras yang banyak dikonsumsi masyarakat di Purwakarta kini menjadi Rp6.000 per kilogram dan tertinggi Rp6.400 per kilogram.
"Semula harga tertinggi Rp6.200 per kilogram, dan terendah Rp5.800 per kilogram," katanya dan menambahkan kenaikan mencolok juga harga beras kualitas super menjadi Rp7.400 per kilogram atau naik Rp400.
Kenaikan harga, menurut para pedagang, kemungkinan akan terus berlangsung seiring dengan berakhirnya musim panen di daerah-daerah pamasok beras di Jawa Barat, seperti Kabupaten Karawang, Subang dan Indramayu.
Para pedagang juga menyebutkan tingginya harga beras sekarang ini telah menyebabkan terjadi penurunan pembeli cukup mencolok.
"Terjadi penurunan pembeli, hampir 30 persen, setelah terjadi kenaikan harga," kata pada pedagang beras lainya di Pasar Rebo, Purwakarta.
Sementara itu, masyarakat mengaku tidak khawatir dengan kenaikan harga beras di pasaran sekarang ini, karena pasokan beras untuk rakyat miskin (Raskin) relatif lancar, dengan kualitas beras cukup baik.
Apen, seorang penarik becak mengakui, ia dan warga miskin lainnya membeli Raskin Rp2.200 per kilogram.
"Di samping murah, kualitas Raskin juga cukup baik," katanya.
Adjat S