Bogor (ANTARA) - Kasus COVID-19 di Kota Bogor, Jawa Barat melonjak tajam dan dalam empat hari terakhir ada 786 kasus baru positif COVID-19 yang berdampak pada meningkatnya keterisian tempat tidur untuk pasien COVID-19 di rumah sakit.
Wali Kota Bogor, Bima Arya di Kota Bogor, Minggu mengatakan lonjakan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor saat ini ada faktor penularannya yakni faktor luar kota dan faktor keluarga.
"Faktor keluarga itu juga itu juga asalnya dari faktor luar kota. Ada anggota keluarga yang keluarga kota dan ketika kembali menularkan anggota keluarganya," katanya.
Menurut Bima Arya faktor luar kota itu, karena ada warga yang melakukan kegiatan keluar kota, ada warga yang mudik lebaran, serta ada pendatang dari luar daerah ke Kota Bogor.
Berdasarkan data pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, jumlah warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19, pada Minggu hari ini ada 193 orang, pada Sabtu (19/6) ada 188 orang, pada Jumat (18/6) ada 201 orang, dan pada Kamis (17/6) ada 204 orang.
Padahal sebelumnya, warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19 adalah, pada Rabu (16/6) ada 97 orang, pada Selasa (15/6) ada 73 orang, dan pada Senin (14/6) ada 74 orang.
Melonjaknya kasus positif COVID-19 di Kota Bogor berdampak pada meningkatnya warga Kota Bogor yang sakit dan menjadi pasien COVID-19 di rumah sakit maupun di Pusat Isolasi COVID-19.
Berdasarkan data pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, ketersediaan tempat tidur untuk pasien COVID-19 di 21 rumah sakit rujukan di Kota Bogor ada sebanyak 829 tempat tidur, 100 tempat tidur di antaranya ada di RSUD Kota Bogor. Dari jumlah tersebut, terisi 643 pasien atau 77,6 persen.
Sedangkan, ketersediaan tempat tidur di Pusat Isolasi COVID-19 Kota Bogor di Gedung Pusdiklat BPKP di Ciawi Bogor ada 100 tempat tidur dan telah terisi 78 pasien atau 78 persen.
Baca juga: Hari Minggu ganjil-genap di Kota Bogor, 4.476 kendaraan diputarbalik
Baca juga: Kota Bogor siap laksanakan vaksinasi kepada 5.000 warga