Sumedang, 30/9 (ANTARA) - Kehadiran 'bapak asuh' sangat dibutuhkan sekali, untuk meningkatkan pendapatan dan tarap hidup para peternak bebek.
Hal itulah yang mendorong, Ir. H. Jarwo, memutuskan untuk mulai merintis usaha kuliner dan sebagai bapak asuh budi daya ternak bebek, setelah berhenti berkerja di sebuah perusahaan kontraktor ternama di Indonesia.
Ditemui di restoran bebek miliknya, di kawasan jalan Jatinangor, Kamis, Jarwo mengatakan, selama ini banyak petani bebek yang mengalami kesulitan selain faktor modal, yang juga menjadi kendala adalah masalah pemasaran.
Dikatakan dia, dengan pola bagi hasil yang sudah dilaksanakannya, ternyata mampu membantu para peternak bebek. Jarwo memberikan modal bibit dan pangan, kepada peternak yang hanya memiliki lahan dan keakhlian.
"Saya sudah coba memilih seorang peternak bebek di daerah Bakakan Sawah Sapan, Desa Tegal Luar, Kecamatan Bojong Soang, Kabupaten Bandung.
"Dia punya lahan untuk beternak, dan kemampuan untuk mengurusnya, kemudian saya beri bibit bebek dan pangannya," jelas dia.
Menurutnya, dia sendiri membeli bibit bebek yang disebut DOD (day of duck) atau bebek berusia satu sampai dua hari, dari daerah Majalaya.
"Seminggu sekali saya beli 2.000 ekor DOD, yang akan diurus oleh peternak. Bebek tersebut baru bisa dipanen setelah berusia 70 hari, dengan berat sekitar 1,5 kilogram," kata dia.
Dijelaskan Jarwo, saat ini petani bebek cenderung memilih pejantan daripada betina (petelur). Selain panen yang cepat dinikmati, juga harga bebek pejantan saat ini sama dengan petelur. Padahal sebelumnya, harga petelur, jauh di atas bebek jantan.
Dari penetas, Jarwo, membelinya DOD Rp 4.600 per ekornya. Sedangkan untuk bisa memanen bebek usia tujuh puluh hari, dibutuhkan biaya Rp 38 ribu per ekornya. Makin banyak bebek yang dipeliharaha, makin murah biaya proses pembesarannya.
Bebek adalah jenis unggas yang sangat tahan penyakit, selain itu menurut Jawo, lebih mudah pemeliharaannya, dan harga lebih mahal dibanding dengan unggas lainnya. Sementara permintaan bebek dari rumah makan atau restoran, dari hari ke hari semakin meningkat.
"Jakarta saja membutuhkan lebih dari 2.000 ekor bebek per harinya. Sementara stok bebek masih sangat kecil dibanding ayam. Ini adalah peluang bagi peternak untuk mengembangkan usahanya," kata Jarwo. ***2***(T.PSO-226/B/B008/B008)
PETERNAK BEBEK BUTUH BAPAK ASUH
Kamis, 30 September 2010 11:32 WIB