Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Kang Emil meminta OJK dan BI meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat di Jabar, mengingat sejak pandemi COVID-19, semua pihak mulai dari pemerintah, perbankan, sampai masyarakat, harus beradaptasi dengan teknologi digital.
"Akses keuangan juga mengalami digitalisasi yang meningkat, saya titip kepada OJK, saya dapat laporan dari warga-warga saya yang diiming-imingi investasi online juga. Jadi merambah, tidak hanya akses keuangan, tapi investasi online yang sudah mulai di seluruh lapisan masyarakat," kata Kang Emil saat menghadiri halalbihalal bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jabar dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat.
Situasi tersebut, katanya, berpotensi merugikan masyarakat manakala literasi keuangan digital masyarakat masih rendah. Oleh karena itu, ia mendorong OJK dan BI intens mengedukasi masyarakat terkait keuangan digital.
Menurut Emil, konten-konten edukasi mesti dikemas dengan menarik dan sederhana. Tujuannya agar masyarakat tertarik dan mudah untuk menyerap informasi yang disampaikan.
"Saya titip kepada OJK dan BI, tolong bikin video-video edukasi yang mudah dipahami tentang hal-hal baru dalam dunia keuangan kepada masyarakat awam, serta berhimpunnya rentenir-rentenir juga secara digital itu meresahkan," ujarnya.
"Tanggung jawab OJK dan kawan-kawan tidak hanya di level makro, formal, tapi tolong justru ada yang masuk ke pihak-pihak yang perlu kita edukasi di level mikro. Mudah-mudahan dengan itu, kita bisa melaksanakan kegiatan dengan baik, sehingga ekonomi kita bisa pulih," katanya.
Baca juga: BI ungkap tiga faktor dorong perlindungan konsumen di era ekonomi digital
Baca juga: Komite PEN Jabar sebut pengelolaan PAD dengan sistem digital masih minim
Baca juga: Pemkab Garut terapkan digitalisasi transaksi keuangan SKPD