Cikarang, Bekasi, 29/9 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, segera menambah sedikitnya empat lampu lalulintas di wilayah padat kendaraan guna meringankan tugas kepolisian.
Ketua Badan Anggaran DPRD Kabupaten Bekasi, Taih Minarno, di Cikarang, Rabu, mengatakan telah menyetujui alokasi dana sebesar Rp2 miliar untuk pembangunan lampu lalulintas berikut waktu hitung mundur di empat titik rawan kemacetan dan kecelakaan.
"Lampu lalulintas ini terbilang berbeda dengan lampu lalulintas pada umumnya di Indonesia. Sebab, konsepnya mirip yang ada di luar negeri, dimana para pejalan kaki bisa menekan tombol lampu merah untuk menghentikan kendaraan sebelum dia menyeberang," katanya.
Lokasi pemasangan lampu lalulintas tersebut, kata dia, berada di Simpang Sentra Grosir Cikarang (SGC), Warung Bongkok Cibitung, Simpang Tol Cibitung, dan Simpang Grand Wisata Tambun Selatan.
"Berdasarkan data kepolisian, lokasi itu adalah titik kepadatan dan kecelakaan terparah di Kabupaten Bekasi," ujar politisi partai Demokrat itu.
Realisasi pemasangan lampu tersebut akan dilakukan pada awal bulan November 2010. Sementara pada tahun anggaran 2011, jumlah lampu lalulintas akan kembali ditambah sebanyak empat unit lagi di sejumlah lokasi pusat Kota di Kabupaten Bekasi.
"Tahun 2011 akan kita anggarkan lagi hingga Rp4 miliar untuk kegiatan yang sama. Sehingga pada tahun 2011 jumlah lampu lalulintas di Kabupaten Bekasi berjumlah delapan," katanya.
Secara terpisah, Kepala Satuan (Kasat) Lantas Polrestro Kabupaten Bekasi, Kompol Sudirman, menyambut baik gagasan itu. Alasannya, sebanyak 12 lampu lalulintas yang beroprasi di wilayah setempat mayoritas telah rusak akibat faktor usia.
"Hampir seluruhnya lampu lalulintas tersebut dalam keadaan rusak dan tidak berfungsi selama lebih dari tiga tahun hingga menyebabkan kemacetan yang sangat parah akibat tingginya lintasan kendaraan di wilayah setempat mulai dari arah tol, kawasan industri, dan lainnya," kata Sudirman.
Pihaknya mencontohkan, kepadatan lalulintas di Jalan Raya Arteri Kalimalang Simpang Tol terjadi sepanjang lebih dari 3 kilometer dari masing-masing arah akibat tidak adanya lampu lalulintas di wilayah tersebut pada jam sibuk.
"Ruas jalannya terbilang sempit dan berada di tengah empat kawasan industri serta dekat dengan gerbang tol," katanya.
Andi Firdaus