Bogor, 20/9 (ANTARA) - Para pendaki dari Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Indonesia (UI) menemukan sesosok mayat tanpa identitas di atas Gunung Gede Pangrango di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Itu ditemukan saat mereka melakukan pencarian terhadap dua rekannya yang tersesat belum lama ini," kata Kepala TNGGP Sumarto kepada ANTARA di Bogor, Senin.
Ia menjelaskan informasi penemuan mayat tanpa identitas berjenis kelamin laki-laki tersebut diketahui Minggu (19/9) lalu.
"Saat itu, para tim SAR gabungan melakukan pencarian mahasiswa Mapala UI tersesat. Tim SAR gabungan berasal dari Wanadri, Mapala UI, Polres Bogor, Polsek Ciawi, Taganan, TNGGP, Orari, TNI dari Kesatuan 315/Garuda, dan Mapala Unpak," katanya.
Tim dibagi 13 SRU yang menyisiri 13 rute pencarian. Tim bergerak dengan fokus utama mencari mahasiswa yang tersesat selama satu jam.
Tim TNGGP menerima laporan dari tim SRU II yakni Mapala UI yang bergerak di jalur II atau berjarak 100 meter dari rute SRU I dari sebelah kanan mengiformasikan adanya temuan mayat di taman itu.
"Minggu (20/9), kami baru mendapat informasi, karena kita fokus pencarian pada mahasiswa yang tersesat, jadi evakuasi belum bisa kita lakukan saat itu," kata Sumarto.
Ia menjelaskan mayat tersebut belum diketahui identintasnya yang diduga sudah meninggal dunia dalam waktu cukup lama sekitar dua mingguan. Dugaan itu dilihat dari kondisinya yang sudah berbelatung dan beberapa sudah menyerupai kerangka.
Mayat ditemukan mengenakan celana "jeans" berbaju kaos warna biru dengan ciri-ciri kulit warna hitam dan rambut pendek diperkirakan berusia 35 tahun.
"Kita belum memastikan ini pendaki atau masyarakat umum, karena baru hari ini tim bergerak ke atas untuk mengindentifikasi," ujarnya.
Jarak tempuh dari tempat penemuan mayat ke Posko penyelamatan di Resor Tugu, Desa Balaikambang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor pada ketinggian 1.350 dpl, sekitar satu jam.
"Meskipun jarak tempuh waktunya dekat, tapi medan yang dilalui cukup terjal, belum lagi cuaca, jika sudah pukul 12.00 WIB, kondisi di atas akan berkabut karena awan hujan," ungkapnya.
Saat ini, tim SAR gabungan sedang melakukan koordinasi untuk mengevakuasi mayat tanpa indentitas tersebut dengan melakukan persiapan tim perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan untuk menurunkan mayat.
"Rencananya, Selasa (21/9) pagi, proses evakuasi baru akan dilakukan, saat ini kita masih berkoodinasi dengan tim SAR gabungan," katanya.
Seluruh tim berkumpul di posko utama di Resor Tugu, Balaikambang,
Cisarua, Kabupaten Bogor. Tim SAR gabungan yang rencananya turun untuk mengevakuasi mayat berjumlah 15 orang.
Di tempat berbeda, Kapolsek Ciawi AKP Karta mengungkapkan tim yang dikirim ke TKP telah melakukan pengecekan lokasi penemuan serta menyelidiki penyebab kematian korban.
"Kami belum bisa memastikan motif kematian korban. Saat ini, olah TKP masih berjalan," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala TNGGP Sumarto mengatakan dua hari yang lalu ada dua mahasiswa Mapala UI tersesat saat melakukan pendakian di Gunung Gede Pangrango.
Keduanya berhasil ditemukan Minggu (19/9) pukul 23.30 WIB setelah Tim SAR Gabungan melakukan pencarian terhadap kedua mahasiswa Mapala UI tersebut.
Di saat proses pencarian tersebut, salah satu tim SAR menemukan mayat tanpa identitas di atas Gunung Pangarango, karena fokus pencarian kepada dua mahasiswa dan medan yang sulit serta cuaca yang tidak mendukung, maka evakuasi mayat ditunda Senin (20/9).
Saat ini, tim SAR sedang melakukan koordinasi untuk mengevakuasi mayat, beberapa tim sudah bergerak, rencananya mayat akan diturunkan pada Selasa (21/9) pagi.
Laily R
PENDAKI TEMUKAN MAYAT TANPA IDENTITAS DI GUNUNG PANGRANGO
Senin, 20 September 2010 17:29 WIB