JAKARTA (ANTARA) - Survei yang dilakukan oleh Continuum Data Indonesia mencatat indeks konsumsi mengalami peningkatan sebesar 17 persen pada April 2021.
“Berdasarkan indeks yang kami miliki, indeks konsumsi mengalami peningkatan 17 persen dan indeks pendapatan turun sekitar 10 persen jika dilihat dari 1 April,” kata Big Data Analyst Continuum Data Indonesia Muhammad Azzam dalam webinar daring, Senin.
Azzam mengatakan peningkatan dan penurunan indeks konsumsi dan pendapatan disebabkan oleh beberapa komponen seperti pendidikan, bahan pangan, hingga isu Tunjangan Hari Raya (THR) yang turut mempengaruhi pendapatan masyarakat.
Secara rinci, komponen yang mengalami peningkatan adalah pakaian sebesar 47 persen, rumah tangga 18 persen, komunikasi dan jasa delapan persen, restoran enam persen, kesehatan lima persen, makanan dan minuman empat persen, transportasi dua persen, dan perawatan pribadi satu persen.
Sedangkan komponen pendapatan di bulan Ramadhan yang mengalami peningkatan adalah wirausaha 39 persen, pengangguran 19 persen, dan penghasilan pasif 6 persen.
Ia juga menjelaskan selama periode Ramadhan tren belanja online meningkat tiga kali lipat dan sebanyak 26 persen konsumen membicarakan baju Lebaran.
Selain itu sebanyak 44,7 persen masyarakat telah mendapatkan THR dan sebanyak 90 persen masyarakat yang disurvei mengaku akan menggunakan THR untuk berbelanja.
“Sebanyak 90 persen THR akan digunakan untuk berbelanja. THR dan tren belanja yang terus meningkat seharusnya meningkatkan konsumsi masyarakat di akhir bulan Ramadhan,” ujar Azzam.
Survei yang dibangun dengan menggunakan pendekatan big data melalui data dari media sosial ini dilakukan pada 1-25 April dengan 1,204,102 pembicaraan dan 934,671 akun media sosial.
Adapun Presiden Jokowi optimistis pertumbuhan ekonomi tembus tujuh persen pada kuartal II 2021 karena berbagai sektor usaha mulai bangkit usai dihantam pandemi COVID-19. Hal tersebut terlihat dari Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur yang naik dari 50,9 ke level 53,2 pada Maret. Serta Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang naik dari kisaran 80 menjadi 93 dan indeks penjualan ritel naik menjadi 182,3.
“Artinya ada demand di situ, ada permintaan di situ, ada belanja di situ, ada konsumsi,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Konsumsi pangan di Jabodetabek diprediksi naik akibat larangan mudik
Baca juga: Konsumsi ayam-telur Indonesia rendah dibanding negara tetangga
Baca juga: Pasien kanker prostat boleh konsumsi daging rendah lemak