Bogor (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto menjadi pendonor plasma konvalesen untuk membantu penyembuhan pasien positif COVID-19 dengan gejala sedang hingga berat.
"Saya mendatangi Kantor PMI Kabupaten Bogor untuk mendonorkan plasma konvalesen setelah dinyatakan lolos skrining dan memenuhi syarat sebagai pendonor plasma konvalesen," kata Atang Trisnanto di Kota Bogor, Kamis.
Menurut Atang, kegiatan donor plasma konvalesen in menjadi kegiatan baru bagi dirinya sebagai penyintas COVID-19 yang diharapkan dapat memberikan berkah pada bulan Ramadhan saat ini.
"Semoga ikhtiar kecil ini dapat memberikan manfaat dan membantu pasien positif yang sedang berjuang melawan COVID-19, tentunya dengan izin oleh Allah SWT," kata Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bogor ini.
Sebelumnya, Atang Trisnanto bersama belasan orang penyintas COVID-19 lainnya mengikuti skrining yang diadakan oleh beberapa lembaga yakni Temanco, SalamAid, PMI Kabupaten Bogor, dan DPRD Kota Bogor, pada 10 April 2021.
"Skrining tersebut berupa observasi langsung dan pengambilan enam tabung reaksi sampel darah untuk diuji di laboratorium. Hasilnya, saya dinyatakan lolos dan memenuhi syarat sebagai pendonor," katanya.
Menurut Atang, saat ini meskipun penyebaran COVID-19 sudah menurun, tapi kebutuhan plasma konvalesen untuk pasien positif COVID-19 masih banyak dibutuhkan.
Seorang petugas di PMI Kabupaten, Ali yang mengambil sampel plasma konvalesen Atang Trisnanti, menuturkan, bahwa permintaan sample plasma konvalesen masih banyak dari kabupaten dan kota di Jawa Barat, bahkan dari luar Jawa Barat.
"Setiap ada yang donor konvalesen, hanya dalam hitungan jam sudah dikirim untuk rumah sakit yang mengajukan permintaan," kata Ali.
Karena itu, Atang Trisnanto mengajak para penyintas COVID-19 agar bisa mendonorkan plasma konvalesennya untuk membantu penyembuhan pasien positif COVID-19.
Atang menuturkan, pengambilan sampel darah untuk plasma konvalesen ini cukup mudah. "Pengambilan sampel darah 615 ml bisa dipakai untuk tiga kantong plasma konvalesen berukuran 200 ml.
"Alhamdulillah tidak ada rasa sakit atau efek samping yang menyertai. Apalagi dibarengi dengan buka puasa. Insya Allah menjadi pengalaman baru yang menyenangkan," katanya.
Baca juga: Bantuan alat donor plasma konvalesen di RSUD Ciawi belum optimal
Baca juga: Bupati ajak penyintas COVID-19 di Bogor donor plasma konvalesen