Ngamprah, 24/8 (ANTARA) - Sebanyak 14 intansi Pemkab Bandung Barat yang merencanakan untuk melakukan operasi pekat (penyakit masyarakat) memastikan pihaknya tidak terganggu oleh insiden pemukulan yang berujung pemeriksaan Satpol PP Kabupaten Bandung Barat (KBB) oleh Polresta Cimahi.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) KBB, Rahmat Adang Syafei, Selasa, mengatakan, pihaknya saat ini memang tengah merencanakan untuk melakuakn operasi pekat bersama 14 instansi yang ada di KBB termasuk didalamnya melibatkan aparat dari satpol PP.
"Dan kita tahu persis jika aparat Satpol PP tidak terpengaruh oleh apa yang tengah terjadi dengan pemeriksaan oleh Polres Cimahi. Agenda penegakan Perda K3 akan tetap dilaksanakan," kata Rahmat.
Diharapkannya, aparat kepolisian dalam hal ini Polresta Cimahi bisa ikut mendukung upaya baik yang dilakukan instansi Pemkab Bandung Barat dalam memberantas dan mengikis habis penyakit masyarakat terutama di bulan suci Ramadhan.
Lebih lanjut dikatakanya, operasi pekat itu akan dilaksanakan setip minggu sebanyak dua kali dengan menyisir sejumlah wilayah yang ditengarai sebagai tempat terjadinya berbagai aktivitas yang meresahkan masyarakat.
"Daerah yang akan kita sisir Warung remang-remang (warem) dan hotel melati yang ada di Rajamandala, Cibogo, Nyalindung, Cisarua dan Lembang," tandasnya.
Sementara itu Kasi Tuna Susila Dinsosnakertrans KBB, Edi Wardani menyatakan, jika di Cibogo pihaknya telah mengidentifikasi sebanyak 45 warem. Hanya saja, saat ini dirinya yakin aktivitas di warem tersebut telah berkurang.
"Meskipun aktivitas PSK di warem di Cibogo telah berkurang. Pengawasan yang akan kita lakukan tidak akan kendur terlebih lagi saat ini bertepatan dengan bulan suci Ramadan," paparnya.
Aktivitas warem pun menjadi perhatian pihak kepolisian. Beberapa titik warem yang disinyalir menjadi tempat praktik prostitusi menjadi target razia Polresta Cimahi dalam Operasi Pekat Lodaya (OPL) 2010.
Menurut Kabag Ops Polresta Cimahi, Kompol Edy Santoso, dalam pelaksanaan OPL 2010 dijadikan target adalah aktivitas premanisme, gepeng, perjudian, dan prostitusi.
Titik maksiat di wilayah KBB di antaranya berada di kawasan Cibogo, Cikalong, Padalarang, Cisarua, dan Lembang. Para pengelola warem diduga melakukan praktik prostitusi dengan menyediakan wanita penghibur. Aktivitas tersebut masih terlihat setiap malam, terlebih saat week-end. Ada warem yang secara terang-terangan menyediakan wanita penghibur, ada juga yang secara sembunyi-sembunyi.***1***
