Bandung (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan adanya dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) seharusnya dimaksimalkan untuk pemulihan ekonomi dampak dari pandemi COVID-19.
Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya, Selasa, mengatakan pada prinsipnya antara DPRD Jawa Barat dan pemerintah daerah memiliki semangat yang sama agar ekonomi negara ini bisa cepat pulih.
"Pemulihan ekonomi itu harus terus diupayakan meski di tengah pandemi dengan melakukan relaksasi di sejumlah sektor yang dinilai potensi penyebaran virusnya rendah," kata Abdul Hadi.
Beberapa waktu lalu, Komisi V DPRD Jabar meninjau acara bantuan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk Stadion Sangkuriang Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat.
Saat disinggung mengenai bantuan dari PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur) sebesar Rp110 miliar, Abdul Hadi menekankan dinas terkait agar berhati-hati dalam penggunaannya dan hal tersebut perlu dijadikan perhatian khusus karena itu tidak mudah untuk direalisasikan.
“Proses lelang ini bulan ini April baru di mulai jadi belum ada pemenang definitif dan proses lelang ini memerlukan waktu dua sampai tiga bulan ditambah lima bulan untuk realisasi fisik. Ini menjadi hal yang tanda petik kalau dalam risiko proyek ini sangat tinggi untuk gagal," kata dia.
Abdul Hadi berharap program kegiatan yang dibiayai utang PEN seharusnya dapat diarahkan untuk pemulihan ekonomi Jawa Barat sehingga dapat fokus pada tujuan tersebut.
“Jadi ini hal yang cukup berat untuk pelaksanaannya. Kami dari Komisi V DPRD Jabar akan terus memantau agar jangan sampai ini tidak maksimal," kata dia.
Baca juga: Komite PEN Jabar sebut pengelolaan PAD dengan sistem digital masih minim
Baca juga: Gubernur: Empat lembaga awasi penggunaan pinjaman Dana PEN di Jawa Barat
Baca juga: Pemprov Jabar pastikan Dana PEN di Bank BJB lebih cepat tersalurkan