Garut (ANTARA) - Petugas Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Garut menertibkan kerumunan orang yang mengantre tanpa mematuhi protokol kesehatan saat akan mengambil bantuan dari pemerintah di Kantor Cabang BNI dan BRI Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa.
Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Garut Muhammad Topan Sandi yang memimpin langsung penertiban mengatakan tindakan tegas itu dilakukan setelah adanya laporan masyarakat yang mengkhawatirkan kerumunan orang di tengah pandemi COVID-19.
"Ada aduan dari masyarakat dan perintah langsung dari Ketua Tim Satgas Penanganan COVID-19, maka kami dari satgas khususnya Satpol PP Bidang Penegakan melakukan langkah-langkah langsung, tiba ke lokasi melihat situasi kondisi yang ada, baik di BNI maupun di BRI, dan ternyata pada saat kita lihat massa sudah tidak terkendali," kata Topan.
Ia menuturkan mereka yang berkerumun karena sedang menunggu verifikasi pencairan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) dan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dilakukan di Kantor Cabang BNI dan BRI Garut.
Adanya kerumunan orang itu, kata dia, langsung ditertibkan petugas karena sudah melanggar protokol kesehatan yang khawatir terjadi penularan atau peningkatan kasus wabah COVID-19 di Kabupaten Garut.
"Maka dari itu kami melakukan langkah-langkah sesuai dengan Perbup 47 tahun 2020," kata Topan.
Ia menyampaikan penertiban dilakukan bersama tim Satgas COVID-19 yang melibatkan unsur TNI, Polri, dan Satpol PP Garut hingga kegiatan verifikasi penerima bantuan itu dapat dihentikan sementara dan terkendali.
Satgas COVID-19 Garut juga berkoordinasi dengan pihak perbankan untuk mengatur proses verifikasi agar tidak terjadi kerumunan orang di kantor cabang.
"Tadi mereka (perbankan) menyanggupi akan melakukan penjadwalan yang lebih terperinci per kecamatan baik di BRI maupun di BNI maupun di kantor kasnya masing-masing supaya tidak terjadi penumpukan di pusat hingga akhirnya melanggar prokes," katanya.
Topan mengimbau masyarakat khususnya para penerima bantuan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, terutama saat ini memasuki Bulan Suci Ramadan yang mengharuskan kesehatan tetap terjaga dengan baik.
Ia menegaskan protokol kesehatan yang harus diperhatikan masyarakat yaitu selalu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, dan tidak berkerumun agar terhindar dari wabah COVID-19.
"Jangan pernah mengabaikan protokol kesehatan dari mulai menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mencuci tangan sebelum atau sesudah aktivitas, maupun hand sanitizer, dan membatasi kegiatan-kegiatan agar kita terbebas dari wabah virus COVID-19," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut ubah upacara ASN jadi tausyiah selama Ramadhan