Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beni Yoga di Garut, Selasa, mengatakan seluruh tim petugas pengamat itu terus bergerak ke lapangan meskipun saat ini Bulan Ramadhan, karena ancaman serangan hama sewaktu-waktu bisa terjadi dan merusak tanaman.
"Masih (ancaman serangan hama) setiap waktu kemungkinan terserang itu ada, tergantung dari pemeliharaan lingkungan dan kondisi iklim," kata Beni.
Ia menuturkan petugas pengamat hama di lapangan itu memiliki kewajiban untuk memeriksa setiap tanaman pangan di wilayah tugasnya masing-masing yaitu per kecamatan.
"Masing-masing kecamatan satu sampai dua orang petugas pengamat hama, mereka melakukan pengecekan sesuai dengan wilayah binaannya," kata Beni.
Ia mengungkapkan keberadaan petugas pengamat hama di lapangan itu sangat membantu petani di Kabupaten Garut dalam memberikan contoh dan tindakan tepat termasuk pemberian obat hama agar hasilnya efektif.
Jika tidak ada pendampingan dari petugas, kata dia, khawatir petani melakukan tindakan yang kurang tepat dalam mengatasi serangan hama tanamannya yang akhirnya menimbulkan kerugian cukup besar.
"Petugas pengamatan ini melakukan persentase, jika serangan hama di atas 5 sampai 10 persen maka harus segera dilakukan proteksi atau perlindungan tanaman," katanya.
Ia menyampaikan jelang musim kemarau seringkali terjadi serangan hama ke berbagai jenis tanaman pangan, selain ancaman kekeringan karena kekurangan air.
"Masuk ke musim kemarau, hama dan penyakit, serangan binatang ada, hampir semua tanaman, padi, sayuran, intens di tanaman padi," katanya.
Baca juga: Alasan Pemkab Garut bangun balai pembibitan domba garut