Jakarta (ANTARA) - PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) dan Suzuki Supplier Club (SSC) berkolaborasi dengan Kementerian Perindustrian RI, menyelenggarakan forum diskusi yang mengutamakan pencanangan vokasi untuk SMK/universitas guna mempersiakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul untuk di tahun-tahun berikutnya.
Indonesia yang memiliki wilayah yang luas dan pasar yang besar serta bonus demografi yang cukup penting, membuat sektor otomotif juga memiliki peluang yang besar untuk menjadi industri otomotif terbesar di dunia di masa mendatang.
"Melalui forum ini Suzuki ingin mengenalkan industri otomotif ke sekolah dan universitas. Industri selalu membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keahlian, terampil, dan siap pakai, karena hal tersebut merupakan kompetensi yang sangat mempengaruhi kualitas produk," kata Managing Director PT SIM, Shodiq Wacaksono dalam keterangan resminya, Senin.
Dalam hal ini, sinergi antara lembaga-lembaga pendidikan harus tetap dijalankan. Karena untuk menjembatani kebutuhan tersebut harus dimulai dengan program vokasi.
"Oleh karena itu, vokasi menjadi vital fungsinya dalam menjaga daya saing dan eksistensi produk serta meningkatkan kemampuan dan kualitas industri otomotif agar lebih kompetitif di dunia, terlebih bagi Suzuki yang juga mengekspor produk-produknya ke berbagai negara," kata dia.
Program diskusi ini juga dihadiri oleh para petinggi daerah seperti Kemenperin, Pemprov Jawa Barat, balai-balai besar, pelaku usaha lainnya seperti modifikasi
dan kesehatan, serta SSC.
Sebagai inforamsi, SSC sendiri merupakan kumpulan perusahaan pemasok komponen kendaraan Suzuki yang telah berdiri sejak 2018. SSC saat ini diketuai oleh Johan Tamsir, dan ketua bidang vokasi dijabat oleh Rudy Teo. Sementara untuk penggerak vokasi SSC adalah Tata H Widhisatmaka.
Keterlibatan SSC menjadi penting karena kualitas dan keunggulan kendaraan Suzuki tak lepas dari kualitas komponen yang diproduksi oleh seluruh perusahaan pemasok komponen dari industri kecil dan menengah.
Untuk menjaga kualitas dan juga kuantitas, Suzuki sendiri menerapkan standar global untuk setiap komponen yang diproduksi pemasok, sehingga perusahaan pemasok membutuhkan tenaga kerja yang terlatih juga.
Oleh karena itu, forum diskusi ini menjadi momentum yang bisa dimanfaatkan SSC dan lembaga-lembaga pendidikan untuk menjalankan kegiatan vokasi di masa mendatang.
Sehingga diharapkan mampu mendukung upaya pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja yang unggul di bidang otomotif.
"Kami harap kegiatan ini bermanfaat untuk memulai program-program vokasi lainnya serta memberikan informasi mengenai kondisi industri otomotif saat ini. Kami juga berterima kasih kepada Kementerian Perindustrian yang telah memungkinkan acara ini berlangsung sehingga mampu menjadi forum silaturahmi yang positif," tutur dia.
Baca juga: Tips membeli kendaraan Suzuki pada momentum PPnBM 0 persen
Baca juga: Menperin ungkap Suzuki berkomitmen tambah investasi Rp1,2 triliun