Bandung (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) yakni PT Jasa Sarana menyiapkan tambang pasir batu di Paseh, Kabupaten Sumedang untuk mendukung pembangunan infrastruktur strategis di wilayah utara provinsi itu.
"Sejak akhir tahun 2022 lalu kami memang intens mengelola bisnis di sektor tambang yang diyakini bisa menjadi salah satu sektor andalan bagi korporasi," kata Direktur Utama PT Jasa Sarana Hanif Mantiq dalam siaran persnya, Minggu.
PT Jasa Sarana, kata Hanif, menguasai lahan seluas 20 hektare di Paseh, Sumedang, dan saat ini pihaknya sedang menggenjot produksi tambang pasir batu di kawasan tersebut.
"Jadi demand-nya tinggi, untuk permintaan ritel saja setiap hari bisa lebih dari 50 truk dilayani," kata dia.
Menurut dia, tambang pasir tersebut selain dikelola untuk memenuhi kebutuhan permintaan ritel bahan bangunan atau para pengembang perumahan, juga disiapkan untuk mendukung program pembangunan infrastruktur strategis di wilayah utara Jawa Barat, seperti Tol Cisumdawu, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pelabuhan Patimban, dan pengembangan kawasan Rebana.
"Paseh baru kita garap intens Desember 2020 lalu, targetnya bisa produksi 30.000 hingga 50.000 meter kubik per bulan," kata dia.
Pangsa pasarnya tinggi sekali, kata dia, sementara lokasi pasir batu saat ini sudah terbatas. "Kebetulan posisi kita strategis untuk menunjang pembangunan di utara Jawa Barat," lanjut Hanif yang memastikan eksplorasi tambang dilakukan dengan mengutamakan aspek lingkungan.
"Aspek lingkungan pun menjadi konsen, nantinya area tambang akan kami padukan dengan konsep pertambangan berwawasan lingkungan," katanya.
Kawasan Utara sendiri tengah menjadi fokus pembangunan seperti Kawasan Rebana Metropolitan merupakan wilayah utara/timur laut Provinsi Jabar yang meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan dan Kota Cirebon.
Sebagai jantung pertumbuhan kawasan ini, ada Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang dan Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka yang berfungsi sebagai pusat konektivitas dan logistik.
Kawasan Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, dan berkelanjutan.
Dengan 13 kota baru, Kawasan Rebana Metropolitan dinilai bisa meningkatkan lima persen ekonomi dan menghadirkan 4,3 juta lapangan kerja di 2030.
Baca juga: Wagub Jabar sidak lokasi galian pasir di Gunung Tampomas Sumedang
Baca juga: Anak pemburu layangan tewas di sumur kawasan galian pasir