Jakarta (ANTARA) - Dokter mengingatkan potensi infeksi jamur di musim hujan yang seringkali bisa muncul di berbagai lokasi tubuh yang lembap dan banyak mengeluarkan keringat, seperti kaki, sela paha, rambut serta ketiak.
Salah satu jamur yang banyak dikenal, fungal acne seringkali muncul pada punggung karena lembap dan sering berkeringat, terutama apabila Anda mengoleskan bahan berminyak seperti minyak pijat, kata spesialis kulit sekaligus direktur medis di Klinik Dermalogia, dr. Arini Widodo.
Pada area kaki, infeksi jamur biasanya terjadi pada kondisi yang berkeringat saat memakai sepatu. Beberapa tandanya termasuk gatal, perih, dan perih.
Pakar kesehatan asal India, dr. Geetika Mittal Gupta dalam laman Instagramnya menyarankan Anda mencuci kaki dengan sabun dan mengeringkannya secara menyeluruh. Kenakan alas kaki terbuka, ganti pakaian basah, dan gunakan bedak tabur antijamur setelah mandi.
Waspadai juga kurap akibat infeksi jamur yang muncul dalam bentuk cincin di area seperti leher, kaki, dan ketiak. Sebaiknya, kenakan pakaian yang bersih, kering, longgar, jangan menggaruk area yang terkena dan gunakan krim antijamur, bedak untuk melegakan serta jaga agar kaki tetap bersih dan kering.
Infeksi jamur juga bisa menyerang kuku dan ini rentan terjadi selama musim hujan. Infeksi bisa muncul dari kotoran yang menumpuk di bawah kuku dan tidak dibersihkan dengan benar. Gupta menyarankan Anda merawat kuku termasuk menjaga kebersihan jari kaki untuk menghindari infeksi.
Eksim atau dermatitis juga cenderung meningkat angka kejadiannya di musim hujan. Cuaca yang lembap memperburuk kondisi tersebut. Pelembap berbasis losion lebih baik daripada yang berbasis krim di musim hujan ini.
Pada kepala, juga bisa terjadi kurap atau Tinea Capitis. Infeksi biasanya menyebar melalui kontak orang ke orang atau dengan berbagi sisir, handuk, topi, atau bantal.
Sebaiknya, keramas secara teratur, mencuci tangan, dan melakukan rutinitas kebersihan lainnya. Gunakan sampo anti jamur dengan asam salisilat untuk mengelupas, menggosok kulit yang terinfeksi dan membuang sel-sel mati.
Makan sehat yang direkomendasikan
Pakar kesehatan dari Rumah Sakit Pondok Indah, I Made Saputra, menyarankan Anda mengonsumsi makanan bergizi termasuk memperbanyak buah dan sayur, memenuhi kebutuhan cairan sehari-hari dan menerapkan kebiasaan hidup bersih seperti mencuci tangan agar tak rentan terkena infeksi.
Ahli kebugaran di Vitabiotics and Fitness & Nutrition Expert, Rohit Shelatkar seperti dikutip dari Indian Express Minggu, mengatakan, Anda juga perlu mempersiapkan tubuh di musim hujan yang seringkali membawa masalah pencernaan, malaria, dan penyakit sejenis lainnya, salah satunya melalui konsumsi buah-buahan untuk membantu pencernaan, metabolisme, dan kesehatan secara umum.
Buah-buahan ini antara lain leci, pir, delima dan pepaya. Leci sumber antioksidan yang membantu pasien asma bernapas lebih baik dan juga membantu tubuh menurunkan berat badan lebih cepat. Buah ini juga mengandung Vitamin C.
Pir padat nutrisi terutama vitamin C yang meningkatkan kekebalan tubuh. Satu buah pir mengandung hingga 12 persen dari nilai vitamin C harian. Buah ini juga sangat tinggi serat, membuat pir menjadi camilan yang sangat baik bagi mereka yang sedang diet.
Buah lainnya yang juga disarankan, delima karena mengandung khasiat peningkat kekebalan untuk mencegah berbagai infeksi seperti pilek, flu dan lainnya.
Pepaya bisa meningkatkan pencernaan karena kandungan serat dan enzim papainnya yang tinggi. Buah ini kaya vitamin C yang membantu meningkatkan kekebalan.
Tak hanya pola makan, Anda juga tetap harus berolahraga agar tetap sehat di musim hujan seperti saat ini.
Baca juga: Hati-hati ancaman wabah DBD di Garut pada musim hujan
Baca juga: Dinkes Garut: penyakit di musim hujan menjangkiti warga
Musim hujan, waspadai infeksi jamur dan tips sehat
Minggu, 21 Februari 2021 17:03 WIB