Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Vaksin COVID-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan tidak ada laporan kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) terhadap vaksin COVID-19 dengan gejala berat dari total 800 kasus KIPI yang dilaporkan.
"Ada sekitar 800 laporan KIPI, tapi semua merupakan gejala ringan," kata Nadia dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.
Nadia mengatakan sebanyak 800 laporan KIPI tersebut dengan gejala ringan tersebut seperti yang sudah diprediksi berdasarkan hasil laporan uji klinis tahap tiga yang dilakukan di Bandung, maupun yang dilakukan di Brazil.
Oleh karena itu Nadia mengajak masyarakat untuk tidak perlu khawatir mendapatkan vaksinasi COVID-19 lantaran keamanannya yang sudah terjamin melalui berbagai rangkaian pengujian.
Saat ini vaksinasi COVID-19 untuk tenaga kesehatan sudah mencapai 1,1 juta orang dari target sekitar 1,5 juta tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.
Nadia sebelumnya menyebutkan target merampungkan vaksinasi untuk tenaga kesehatan pada akhir Februari 2021. "Namun ternyata bisa lebih cepat, oleh karena itu kita sudah mulai program vaksinasi untuk masyarakat besok," kata dia.
Pemerintah akan melakukan program vaksinasi untuk petugas pelayanan publik mulai tanggal 17 Februari 2021 yang akan dilakukan pada pedagang di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat.
Program vaksinasi tahap kedua yang menyasar petugas pelayanan publik dan kelompok lanjut usia (lansia) akan dimulai pemerintah pada minggu ketiga Februari dan diharapkan selesai pada Mei 2021.
Pelaksanaan vaksinasi tahap kedua akan menyasar 38.513.446 orang yang terdiri dari 21 juta lebih untuk lansia dan sisanya bagi petugas pelayanan publik.
Baca juga: Enam warga alami KIPI usai divaksin COVID-19
Baca juga: Komnas KIPI jelaskan mitos dan fakta terhadap vaksin