Bandung (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Jawa Barat, berharap vaksinasi COVID-19 tahap kedua yang menyasar para pedagang pasar dapat meningkatkan geliat ekonomi.
Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah, mengatakan selama pandemi ini omzet para pedagang pasar memang nampak mengalami penurunan yang luar biasa.
"Saya setuju sekali (vaksinasi pedagang) karena bagaimanapun pasar tradisional itu diprioritaskan menjual bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat," kata Elly di Bandung, Kamis.
Menurut Elly, di Kota Bandung sendiri terdapat sebanyak 37 pasar tradisional yang dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Pasar Bermartabat Bandung.
Selain 37 pasar itu, ada sejumlah pasar lainnya seperti pasar induk dan pasar yang dikelola pihak swasta. Apalagi, sejumlah pasar induk di Kota Bandung itu memang menjadi penopang suplai kebutuhan ke wilayah lainnya.
Dengan vaksinasi, menurutnya masyarakat yang berbelanja akan merasa lebih aman dan nyaman ketika berbelanja ke pasar. Maka, perekonomian menurutnya akan perlahan kembali pulih.
"Jadi dengan itu masyarakat jadi tenang, tidak usah lagi ada kekhawatiran mana kala pedagangnya sudah divaksin," kata Elly.
Meski begitu, ia menyebut protokol kesehatan COVID-19 masih harus diterapkan secara ketat. Mulai dari memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Sejauh ini pihaknya masih menunggu petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi pedagang pasar itu. Namun yang jelas pada pelaksanaannya vaksinasi tersebut akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan PD Pasar Bermartabat.
"Jadi nanti Dinkes dan PD Pasar akan melakukan koordinasi terkait jumlah pedagang, jumlah pasarnya, dan teknis operasional vaksinasinya, karena kan harus tahu jumlah pedagangnya," kata Elly.
Baca juga: Asosiasi Pedagang Pasar di Jawa Barat dukung vaksinasi COVID-19
Baca juga: Pedagang lebih awal divaksin karena penggerak ekonomi
Baca juga: Kemenkes sasar pedagang pasar pada awal vaksinasi tahap dua