Jakarta (ANTARA) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi empat jenazah korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ-182.
"Empat korban berhasil diidentifikasi pada hari ini," ujar Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam jumpa pers di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta, Senin.
Rusdi menuturkan, korban-korban yang berhasil diidentifikasi tersebut masing-masing atas nama Fazila Ammara, Sugiono Effendy, Yohanes, dan Nabila Anjani.
Keempat korban berhasil diidentifikasi melalui sejumlah data pembanding. Sugiono dan Nabila teridentifikasi berdasarkan data pembanding DNA dari ibu kandung mereka.
Sedangkan Yohanes teridentifikasi melalui data pembanding DNA dari ibu kandung dan ayah kandung. Adapun jenazah Fazila berhasil teridentifikasi melalui data pembanding berupa sikat gigi.
Dengan demikian, total jenazah korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang berhasil diidentifikasi berjumlah 53 orang. Sementara jenazah korban yang telah diserahkan kepada pihak keluarga berjumlah 46 jenazah.
"Kita berharap Tim DVI akan menyelesaikan tugas dan kewajiban-nya. Mudah-mudahan korban-korban yang telah teridentifikasi akan semakin banyak, tentunya ini akan memberikan kepastian kepada keluarga korban," tutur Rusdi.
Sementara itu, Direktur Pencatatan Sipil Direktorat Jenderal Dukcapil Kemendagri Handayani Ningrum menyampaikan bahwa dokumen kematian seluruh korban yang telah teridentifikasi sudah terbit.
"Dengan demikian dari 53 korban yang telah teridentifikasi dokumennya sudah terbit seluruhnya," ucap dia.
Dari 53 dokumen kematian yang telah terbit, delapan di antaranya masih belum diserahkan lantaran masih menunggu keputusan pihak keluarga terkait mekanisme penyerahan.
"Kita menunggu apa maunya keluarga korban. Ada keluarga korban yang mau diserahkan di sini bersamaan dengan penyerahan jenazah, namun ada juga yang diserahkan di Pemda sesuai dengan alamat mereka masing-masing," kata Handayani.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada hari Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB, kemudian jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya pada pukul 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data "manifest", pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Baca juga: Tim DVI Polri kembali identifikasi empat jenazah korban Sriwijaya Air
Baca juga: Identifikasi korban kecelakaan Sriwijaya Air bertambah 6 jenazah jadi 40 jenazah
Baca juga: RS Polri terima 310 kantong mayat korban kecelakaan Sriwijaya Air