Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat, seiring dimulainya pelaksanaan vaksinasi COVID-19 secara massal pada hari ini.
IHSG ditutup menguat 39,54 poin atau 0,62 persen ke posisi 6.435,21. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 6,46 poin atau 0,65 persen ke posisi 1.002,89.
"Dari dalam negeri, euforia terkait penyelenggaraan vaksinasi massal disikapi positif oleh para pelaku pasar. Apalagi hari ini Presiden Joko Widodo telah divaksin dengan menggunakan produk Sinovac," kata Analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Rabu.
Dari luar negeri, lanjut Nafan, pelaku pasar mengapresiasi kebijakan Joe Biden yang akan mengeluarkan kebijakan stimulus jumbo bernilai triliunan dolar dalam rangka penanggulangan ekonomi AS.
Dibuka menguat, IHSG relatif nyaman terus bergerak di teritori positif hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, sembilan sektor meningkat dengan sektor pertambangan paling tinggi yaitu 4,17 persen, diikuti sektor aneka industri dan sektor industri dasar masing-masing 2,9 persen dan 1,56 persen. Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor konsumer sebesar minus 1,28 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp992,84 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.855.498 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 35,96 miliar lembar saham senilai Rp24,17 triliun. Sebanyak 243 saham naik, 244 saham menurun, dan 143 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 292,25 poin atau 1,04 persen ke 28.456,59, Indeks Hang Seng turun 41,15 poin atau 0,15 persen ke 28.235,6, dan Indeks Straits Times meningkat 8,85 atau 0,3 persen ke 2.986,02.
Baca juga: IHSG BEI bergerak menguat seiring vaksinasi perdana
Baca juga: IHSG Rabu pagi dibuka menguat 44,27 poin
Baca juga: IHSG BEI menguat seiring diizinkannya penggunaan darurat vaksin Sinovac