Beijing (ANTARA) - Pemerintah Kota Beijing mulai menggelar vaksinasi COVID-19 secara massal terhadap kelompok masyarakat yang tergolong berisiko tinggi, sementara ribuan warga Shunyi dikarantina di sejumlah hotel
Sembilan kelompok masyarakat berusia 18 tahun hingga 59 tahun mendapatkan vaksin sebelum musim liburan Hari Raya Imlek pada akhir Januari 2021.
Media resmi setempat, Minggu, mencatat mereka yang mendapatkan suntikan vaksin tersebut adalah petugas inspeksi bea cukai bahan makanan beku impor, warga China yang bekerja atau belajar di luar negeri, dan petugas sektor transportasi.
Beberapa foto media China yang dipantau ANTARA Beijing menggambarkan antrean panjang para penerima vaksin di salah satu pusat pelayanan kesehatan yang dibangun sementara di Ibu Kota China itu.
Orang-orang yang sudah mendapatkan vaksin diberikan tempat duduk untuk menunggu observasi kesehatan selama 30 menit.
Sementara itu, 1.924 warga Distrik Shunyi hasil penelusuran kontak dekat pasien positif COVID-19 telah dikirim ke 15 hotel yang ditetapkan khusus untuk karantina sejak Sabtu (2/1) sore.
Pada Jumat (1/1), seorang sopir taksi daring dinyatakan positif COVID-19. Sopir tersebut telah menjalani karantina sejak 26 Desember 2020 setelah kontak dekat dengan pasien positif, namun hasilnya negatif.
Pada tes 31 Desember, sopir taksi daring itu hasilnya positif sehingga langsung dirujuk ke RS Ditan, demikian pernyataan Wakil Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Kota Beijing Pang Xinghuo.
Sampai saat ini sudah ditemukan 58 kontak dekat sopir taksi yang seluruhnya dikarantina.
Sebelumnya, CDC Beijing menyebutkan bahwa munculnya gelombang baru kasus COVID-19 berasal dari seseorang yang baru datang dari Indonesia.
Baca juga: Masyarakat Wuhan China divaksin, masing-masing dua suntikan
Baca juga: Vaksin corona sudah bisa dipesan secara daring di Wuhan dan Beijing
Baca juga: Wuhan temukan corona pada daging sapi dan ikan dari Brazil, Vietnam