Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Libur akhir pekan di awal 2021 Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat ada kasus warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 152 orang.
"Data kasus baru pasien COVID-19 pada akhir pekan ini atau pada Sabtu, (2/1) jumlahnya melonjak. Warga yang terkonfirmasi positif tersebut berasal dari beberapa kecamatan di wilayah utara dan selatan Kabupaten Sukabumi," kata Humas Satgas Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat Eneng Yulia di Sukabumi, Sabtu.
Menurutnya, dari hasil pendataan kebanyakan dari mereka tidak mengetahui bisa tertular virus yang bisa menyebabkan kematian ini, karena tidak pernah kontak erat dengan pasien sebelumnya maupun bepergian ke luar kota khususnya zona merah.
Namun demikian, diduga warga yang merupakan kasus baru COVID-19 ini tidak menyadari dirinya tertular dari pasien positif yang tidak bergejala dan baru dilketahui setelah dilakukan pemeriksaan swab.
Selain itu, melonjaknya kasus baru di awal 2021 ini merupakan "kado buruk" terkait perkembangan kasus COVID-19 di kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini. Maka dari itu, pihaknya terus menerus mengingatkan agar warga secara disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M yakni menggunakan masker, menjaga jarak/menjauhi kerumunan dan mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah beraktivitas.
Lanjut Eneng, dari 152 pasien baru COVID-19 tersebut, 15 pasien sudah dinyatakan sembuh atau terbebas dari virus yang pertama kali menyebar di Wuhan, China. Sehingga, total pasien yang menjalani isolasi sebanyak 132 orang.
Dari 132 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut sebanyak mayoritas pasien menjalani isolasi mandiri dan disisanya harus dirawat di ruang isolasi khusus di rumah sakit rujukan yang ada di Kabupaten Sukabumi dan daerah tetangga.
"Dengan bertambahnya 152 kasus baru, hingga saat ini total warga Kabupaten Sukabumi yang terpapar COVID-19 menjadi 2.018 orang, 1.814 pasien sudah dinyatakan sembuh, 182 masih menjalani isolasi dan 22 pasien meninggal dunia," tambahnya.
Eneng mengatakan selain kasus baru terkonfirmasi positif yang bertambah, pada Sabtu ini pihaknya juga menerima laporan ada 41 pasien COVID-19 yang sembuh dan berharap pasien yang masih menjalani isolasi bisa segera sembuh dan kasus COVID-19 bisa ditekan.
Sementara, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Sukabumi Rika Mutiara mengatakan masih tingginya angka kasus penyebaran COVID-19 ini karena tingkat kesadaran masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan dengan melaksanakan 3M masih kurang.
Bahkan, masih ada beberapa diantara warga yang tidak percaya dengan keberadaan virus ini dan biasanya baru menyesal setelah dari hasil pemeriksaan kesehatan dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.
"Selama 3M belum diterapkan, mata rantai penyebaran COVID-19 tidak akan putus. Maka dari itu sudahkan menerapkannya, seperti wajib bermasker, kaga jarak lebih dari satu meter dan sering cuci tangan pakai sabun atau memakai hand sanitizer. Jika Kalo belum diterapkan, cepat atau lambat pasti terpapar," katanya.
Baca juga: Tingkat kesadaran warga Sukabumi terapkan protokol kesehatan masih minim
Baca juga: Kasus kematian akibat COVID-19 di Sukabumi tambah tiga orang
Baca juga: Kasus kematian akibat COVID-19 di Sukabumi bertambah jadi 75 orang