Jakarta (ANTARA) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjamin akan mengawal proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, Jawa Barat, berkapasitas 145 MW yang akan menerangi 50 ribu rumah dan mengurangi 200 ribu ton emisi karbondioksida per tahunnya.
"Ini merupakan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara. Kami bersama dengan K/L (Kementerian/Lembaga) dan pemerintah daerah terkait akan full support (dukung penuh)," kata Staf Ahli Sektor Investasi Prioritas BKPM Aries Indanarto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Proyek PLTS Terapung Cirata dikembangkan secara patungan oleh anak perusahaan PT PLN (Persero), PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PJBI), dengan anak usaha Mubadala Investment Company, Masdar, yang merupakan perusahaan energi baru dan terbarukan (EBT) berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Berdasarkan data BKPM, nilai realisasi investasi yang dilakukan oleh Masdar hingga saat ini baru 1,97 persen dari total rencana investasi sebesar Rp1,8 triliun.
"Dengan dikawal bersama, harapannya angka realisasi investasi yang dilakukan dapat meningkat secara signifikan. Selama ini komunikasi dan koordinasi antara berbagai pihak juga berlangsung baik, sehingga izin-izin yang dibutuhkan oleh PLTS Cirata dapat diterbitkan," kata Aries.
CEO Masdar Mohammed Jameel Al Ramahi menyampaikan bahwa pihaknya memilih Indonesia karena ingin tumbuh di Asia dari Indonesia.
"Ini merupakan milestone (tonggak) bagi perusahaan kami yang menandai ekspansi Masdar di kawasan ini," papar Ramahi.
Sementara Direktur Mega Proyek PLN Ikhsan Assad menambahkan bahwa PLTS Cirata akan menyumbang 23 persen kontribusi bauran energi nasional dari sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) pada 2025.
"Maka dari itu PLN mendukung penuh target tersebut, dengan salah satunya meluncurkan Program Green Transformation yang terdiri dari berbagai pengembangan pembangkit EBT, pengembangan program Green Booster serta pengembangan pembangkit-pembangkit EBT berskala besar," ungkapnya.
Pada tahun ini PLN berhasil meningkatkan bauran EBT menjadi sebesar 13,6 persen meskipun di tengah pandemi COVID-19.
"Kita harapkan angka ini dapat terus meningkat demi mencapai target bauran EBT pemerintah," urai Ikhsan.
Proyek PLTS Terapung di Cirata, resmi mulai dibangun ditandai dengan penandatanganan Shareholder Agreement dan prosesi peluncuran floater di waduk Cirata, Jawa Barat, Kamis (17/12). Proyek tersebut merupakan pelaksanaan dari salah satu kesepakatan bisnis yang ditandatangani pada saat kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Abu Dhabi pada 12 Januari 2020 lalu.
Peresmian yang dilakukan oleh PT PJB Masdar Solar Energi (PMSE) menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia-UAE Week yang digelar oleh KBRI Abu Dhabi pada tanggal 15-21 Desember 2020.
Baca juga: PJBI gandeng investor UEA bangun PLTS Cirata terbesar se-Asia Tenggara