Bandung (ANTARA) - Ketua Pelaksana Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar menyatakan, proses sosialisasi dan edukasi amat penting dalam vaksinasi COVID-19.
Jika proses sosialisasi dan edukasi berjalan optimal, kata Setiawan, proses vaksinasi di Jabar tidak akan mengalami hambatan. Masyarakat pun bakal turut menyukseskan proses tersebut.
"Kita harus meyakinkan masyarakat. Artinya, agar masyarakat mengenal vaksin," kata Setiawan, pada Rapat Koordinasi Divisi Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 se-Jabar, Rabu.
Setiawan melaporkan kesiapan Jabar menggelar vaksinasi COVID-19.
Menurut dia, Jabar sudah mempersiapkan 1.087 puskesmas, 259 kulkas penyimpanan vaksin di gudang vaksin, 1.462 kulkas vaksin di puskesmas, dan 1.090 vaksinator.
Dalam proses sosialisasi dan edukasi vaksinasi COVID-19, kata Setiawan, pihaknya mengedepankan data dan fakta. Selain itu, beriorientasi pada hasil, pengelolaan mitra sosialisasi, dan informasi yang disampaikan kepada masyarakat.
"Strateginya, pertama data-data (yang disampaikan) harus akurat, mau tidak mau kita harus berdasarkan data dan fakta seperti apa di lapangan. Kedua, harus orientasi pada hasil," ujarnya.
"Kemudian kita perlu mitra di dalam pelaksanaannya nanti untuk bisa kita sama-sama sampaikan ini. Lalu, sharing informasi publik dengan masyarakat untuk mempengaruhi perilaku seseorang," katanya.
Baca juga: Kemenkes persiapkan daerah untuk program vaksinasi COVID-19
Baca juga: Presiden minta simulasi vaksinasi COVID-19 terus dilakukan
Baca juga: Erick tanggapi permintaan vaksin gratis bagi seluruh warga