Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pengembangan vaksin COVID-19 oleh Pfizer yang terbukti lebih dari 90 persen efektif telah membawa sentimen positif bagi perekonomian di seluruh dunia.
“Kabar tentang vaksin Pfizer memberikan sentimen positif di seluruh dunia,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa.
Tak hanya itu, Sri Mulyani menyatakan hasil dari pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang dimenangkan oleh Joe Biden dari Partai Demokrat turut memberikan sentimen positif.
Kemudian, ia menuturkan di Indonesia tersendiri sentimen positif telah terlihat dengan terjadinya pemulihan pada kuartal III meski masih dalam zona negatif yaitu dari 5,32 persen pada kuartal II menjadi 3,49 persen.
Ia menjelaskan pemulihan pada kuartal III terjadi mulai dari konsumsi, investasi, hingga ekspor dan hanya impor yang masih dalam situasi cukup tertekan.
Selain itu, mayoritas sektor produksi juga menunjukkan pemulihan yaitu 12 dari 17 sektor dan tiga sektor memiliki pertumbuhan positif seperti pertanian, informasi dan komunikasi, serta jasa keuangan.
Sementara untuk sektor terdampak COVID-19 sudah mulai menunjukkan pemulihan meski masih di zona negatif seperti dari industri pengolahan, perdagangan, transportasi dan akomodasi.
“Kita berharap dengan pemulihan ekonomi global dan optimisme penemuan vaksin maka ayunan pembalikan arah ini akan semakin terakselerasi,” ujarnya.
Oleh sebab itu, ia optimis ekonomi Indonesia tahun ini akan tumbuh sesuai proyeksi yaitu antara minus 0,6 persen hingga minus 1,7 persen sedangkan tahun depan sebesar 5 persen.
“Tahun depan kita berharap pemulihan akan berjalan di kuartal II dan III dan akan menyumbang pertumbuhan ekonomi minimal 5 persen,” katanya.
Baca juga: Terobosan terkini, keberhasilan uji coba vaksin COVID-19 dari Pfizer
Baca juga: Kemenkeu akan suntik dana Rp2 triliun ke Bio Farma untuk pengadaan vaksin
Baca juga: Harga emas anjlok 97,3 dolar AS tertekan euforia vaksin COVID-19