Garut, 17/2 (ANTARA) - Kabupaten Garut segera mengimplementasikan "Indonesia Go Open Source" (IGOS), yang dideklarasikan sejak 30 Juni 2004 oleh lima kementerian, kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Garut, H. Budiman, Rabu.
Menurut Budiman, IGOS merupakan semangat gerakan meningkatkan penggunaan dan pengembangan perangkat lunak sumber terbuka di Indonesia, sehingga Kementerian Ristek, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Kementerian Pendidikan Nasional memanfaatkannya.
Karena itu, Kabupaten Garut dengan melibatkan seluruh "stakeholder" Teknologi Informasi (TI) seperti akademisi, sektor bisnis, instansi pemerintah dan masyarakat, akan mulai menggunakan perangkat lunak sumber terbuka di lingkungan instansi pemerintah.
Budiman mengharapkan langkah ini dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat dari berbagai komponen dengan menggunakan perangkat lunak yang legal tersebut.
Pemkab setempat dalam waktu dekat segera mempersiapkan SDM guna mendukung IGOS, katanya saat menghadiri Pembukaan Sosialisasi dan Pelatihan IGOS di Aula Fakutas Teknik Universitas Garut (UNIGA).
Dia menyambut baik diselenggarakannya sosialisasi dan pelatihan ini agar bisa secepatnya berbagai kalangan menerapkan perangkat lunak sumber terbuka di lingkungannya masing-masing.
Sementara itu Kepala Bidang Kerjasama Bidang TI Deputi Kementerian Ristek, Agus, mengingatkan agar pemerintah daerah mendukung upaya tersebut.
Karena perangkat lunak IGOS selain murah juga dapat menghemat anggaran belanja daerah sehingga diharapkan hingga 2014 mendatang, semua pemangku kepentingan TI termasuk pemerintah telah menggunakan perangkat lunak ini, katanya.
Sedangkan Kepala Badan Pelaksana Harian (BPH) Fakultas Teknik UNIGA, Ny. Empat menyatakan kerjasama antara UNIGA dengan Kementerian Ristek dan dijadikannya Uniga sebagai IGOS Center, diharapkan bisa memberikan alternatif penggunaan perangkat lunak di daerahnya.
(U.PK-HT/B/A023/A023) 17-02-2010 15:16:10