Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada pada Rabu sore ditutup menguat seiring harapan lolosnya paket stimulus lanjutan di Amerika Serikat.
Rupiah ditutup menguat 25 poin atau 0,17 persen menjadi Rp14.633 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.658 per dolar AS.
"Dari eksternal, pergerakan rupiah dipengaruhi prospek Kongres AS meloloskan langkah-langkah stimulus terbaru menjelang pemilihan presiden 3 November mendatang," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu.
Kesenjangan antara Partai Republik dan Partai Demokrat telah berkurang setelah Presiden AS Donald Trump mengindikasikan bahwa ia bersedia menerima paket dengan label harga yang lebih besar.
Namun dengan Partai Republik masih menentang label harga tindakan tersebut, masih harus dilihat apakah kedua pihak akan mencapai konsensus.
Sementara itu, bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), menyerukan lebih banyak dukungan fiskal untuk melengkapi bantuan moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dari eksternal lainnya, Inggris terus berusaha keras untuk memulai kembali pembicaraan perdagangan dengan Uni Eropa dan beberapa bagian wilayah Inggris melakukan lockdown untuk mengekang penyebaran COVID-19.
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson dilaporkan mengatakan kepada Perdana Menteri Yunani bahwa pembicaraan Brexit akan tetap ditunda sampai Uni Eropa mengubah sikapnya.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.635 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.630 per dolar AS hingga Rp14.660 per dolar AS.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp14.658 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.729 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah berpeluang menguat seiring ekspektasi disepakatinya stimulus AS
Baca juga: Kurs rupiah Rabu pagi menguat 11 poin
Baca juga: Kurs rupiah ditutup menguat
Kurs rupiah ditutup menguat seiring harapan lolosnya paket stimulus di AS
Rabu, 21 Oktober 2020 16:31 WIB