Bandung, 6/2 (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Hadi Utomo menyatakan partai yang dipimpinnya menyerahkan rencana reshufle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena merupakan hak prerogatif seorang presiden.
"Partai Demokrat bukan dalam kapasitas untuk mendorong reshufle, karena itu kewenangan dan hak prerogatif presiden, namun kami tetap mengawal setiap kebijakan pemerintah," kata Hadi Utomo di sela-sela Rakerda DPD Partai Demokrat Jabar di Bandung, Sabtu.
Ia menyebutkan, presiden mempunyai kapasitas dan tahu kabijakan yang harus diambilnya dalam kondisi seperti saat ini.
Ketua Umum Partai Demokrat itu menyebutkan langkah-langkah yang dilakukan oleh Presiden Yudhoyono saat ini sudah tepat dan mencurahkan perhatiannya untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Apa yang dilakukan oleh presiden sudah tepat dan benar, dan koalisi di pemerintahan saat ini masih cukup solid," kata Hadi Utomo.
Terkait kemungkinan reshufel terhadap kader Partai Demokrat yang duduk di kabinet, kata Hadi Utomo tidak ada masalah sepanjang hal itu dilakukan untuk kepentingan yang lebih besar.
Menurut dia, proses reshufle sebeluhnya hak prerogatif dari Presiden dan partai harus bisa menerima keputusan yang diambil oleh kepala pemerintahan.
Sementara itu terkait adanya rumor perseteruan antara unsur pimpinan Partai Demokrat yakni Ruhut Sitompul dengan Anas Urbaningrum, dibantah oleh Ketua Umum Partai Demokrat itu.
"Nggak ada perseteruan, apa yang diungkapkan oleh Ruhut maupun Anas Urbaningrum hal biasa dan bukan sesuatu yang serius. Keduanya baik-baik saja," katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Agus Hermanto yang menyebutkan tidak ada perseteruan antara kedua kader Pertai Demokrat itu.
"Tidak ada perpecahan dalam internal partai Demokrat, Pak Ruhut dan Anas tetap kompak, nggak ada benturan keduanya," kata Agus Hermanto.
Sebelumnya, Ruhut Sitompul menyebutkan Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menginginkan jabatan menteri dan masuk melalui reshufle kabinet. Namun hal itu dibantah oleh Anas Urbaningrum yang menyatakan statemen koleganya itu tidak benar dan ngawur.
Sementara itu terkait 'manuver' Ruhut Sitompul yang meledak-ledak, Ketua Umum Partai Demokrat menyatakan apa yang dilakukan kadernya itu masih dalam batas yang benar.
"Pak Ruhut masih dalam batas yang biasa dan wajar. Mungkin ia punya cara yang dianggap berbeda, namun ia melakukanya untuk kebaikan masyarakat dan bangsa Indonesia," kata Ketua Umum Partai Demokrat itu menambahkan.
(U.S033/C/Y003/M019) 06-02-2010 15:04:29