Tasikmalaya, 4/2 (ANTARA) - Anggota DPRD dari komisi 3 Kota Tasikmalaya melakukan infeksi mendadak (Sidak) terhadap pabrik pengolahan kayu 'Makmur Maju' di jalan SL Tobing, Tasikmalaya, Kamis.
Wakil ketua komisi 3 DPRD kota Tasikmalaya, Dindin Kamaludin, Kamis, mengatakan sidak tersebut dilakukan untuk meninjau dampak dari pengolahan kayu terhadap pengaruh lingkungan.
"Karena ada laporan asap dari pengasapan kayu itu mengganggu masyarakat sekitar pabrik," kata Dindin didampingi tim dari anggota komisi 3 DPRD Kota Tasikmalaya.
Ia menjelaskan dari peninjauan dilapangan limbah asap dari perapian kayu bakar dinilai tidak terlalu berdampak mempengaruhi lingkungan masyarakat sekitar.
Hasil laporan dan penyelidikan tim sidak di lapangan, mesin pengasapan sudah menggunakan teknologi yang tidak membuat asap tebal dan tidak merugikan lingkungan udara bagi masyarakat.
"Kini sudah cukup baik, karena pihak pabrik menggantinya setelah ada keluhan dari masayarakat," kata Dindin usai melakukan sidak.
Namun, ia mengimbau pihak pengelola pabrik pengolahan kayu agar selalu mengaudit dampak dari perapian dalam jangka waktu satu tahun sekali.
Pihak pabrik kayu memiliki tanggung jawab dalam menjaga lingkungan yang sehat dan bersih menyusul lokasi pabrik berada di kawasan pusat kota Tasikmalaya.
"Perusahaan harus mengaudit sendiri satu tahun sekali agar dampak dari pengolahan kayu ini dapat dipantau," katanya.
Sementara itu kepala produksi 'Makmur Maju' yang menerima tim sidak berjanji akan selalu memperhatikan dampak dari pengolahan kayu agar lingkungan tidak tercemari.
Pihak pabrik selalu melakukan tindakan sesuai arahan DPRD dan peraturan pemerintah daerah salah satunya dengan melakukan audit pencemaran udara setiap satu tahun sekali.
"Seperti halnya asap pernah dikeluhkan warga, setelah itu kami langsung menggantinya agar warga tidak mengeluh, itu salah satu upaya kami," katanya.
(U.PK-FPM/C/Y003/Y003) 04-02-2010 19:46:38