Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan bantuan paket sembako dan ikan konsumsi kepada korban banjir bandang di Kecamatan Pameungpeuk, Garut Selatan, Jawa Barat.
"Semoga para pembudi daya, pelaku usaha, dan instansi Pemerintah Kabupaten Garut bisa bekerja normal dan segera pulih kembali," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Bantuan itu secara simbolis diberikan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto kepada Bupati Garut Rudy Gunawan dan perwakilan pembudi daya terdampak banjir bandang.
Saat memberikan bantuan, Slamet mengatakan ikut prihatin atas musibah bencana alam banjir bandang yang terjadi di Garut.
Oleh karena itu, ujar dia, KKP datang ke Kabupaten Garut ini dan memberikan bantuan sebagai rasa kepedulian dan perhatian atas musibah bencana alam itu.
Dalam rangka mengantisipasi bencana alam atau wabah yang berdampak kepada gagal panen, lanjutnya, KKP mempunyai program asuransi bagi pembudi daya dan itulah faedahnya jika ikut asuransi, sehingga kerugian bisa tertanggulangi.
"Maka dari itu, saya ajak para pembudi daya untuk segera ikut asuransi bagi pembudi daya," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP.
Untuk jangka pendek, pihaknya datang ke sini untuk melihat langsung dampak musibah banjir bandang besar terhadap pembudi daya dan pelaku usaha.
Ia memaparkan pihaknya memiliki bantuan sembako sebanyak 200 paket dan ikan konsumsi dari Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Produk Hasil Kelautan dan Perikanan (BKIPM) sebanyak dua ton yang pada kesempatan ini bisa langsung diterima oleh para pembudi daya.
"Ini dengan harapan bisa membantu menyambung kebutuhan pangan, sambil menunggu kondisi pulih, dan bisa mulai beraktivitas kembali," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP.
Slamet juga menuturkan pihaknya hadir untuk bisa melihat langsung kondisi kegiatan budi daya dan mendata pembudi daya yang terdampak, sehingga nantinya akan segera disalurkan bantuan seperti benih dan pakan ikan.
Dengan demikian, lanjutnya, agar nanti ketika kondisi sudah normal kembali, masyarakat bisa langsung bekerja kembali.
"Ini kami langsung datang untuk melihat kondisi para pembudi daya dan Dinas Perikanan Kabupaten Garut bisa membantu mendatanya. Agar para pembudi daya bisa terbantu dan segera berproduksi kembali," ujar Slamet.
Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan menyebutkan pembudi daya ikan Garut memang mayoritas pembudi daya skala kecil atau tidak padat modal dan teknologi.
Adanya bencana seperti sekarang memang menjadi pukulan tersendiri bagi mereka, dan sulit untuk bisa kembali berproduksi karena harus menelan kerugian yang signifikan.
Menurut Rudy, Dinas Perikanan bisa membantu pembudi daya agar memanfaatkan program pemerintah, salah satunya seperti asuransi bagi pembudi daya, sehingga kerugian pembudi daya yang terkena bencana alam bisa tertanggulangi dengan asuransi.
"Berkaca pada pengalaman seperti sekarang, kami sendiri akan menyerukan pada pembudi daya untuk segera mendaftar asuransi agar jika terjadi bencana seperti sekarang mereka ada yang menjamin," ujarnya.
Baca juga: Longsor dan banjir di Tasikmalaya dan Garut, XL Axiata salurkan bantuan dan pastikan jaringan normal
Baca juga: Pemkab Garut rehabilitasi lahan pertanian rusak akibat banjir
Baca juga: Pemkab Garut siapkan tempat pengungsian sesuai protokol kesehatan