Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, mengirimkan logistik tahap awal yang didistribusikan oleh dinas terkait untuk membantu pemenuhan kebutuhan pangan korban banjir bandang di wilayah selatan Garut, Senin.
"Ada beras 10 ton akan dikirim, lauk pauk akan diberangkatkan," kata Bupati Garut Rudy Gunawan usai menggelar apel di lapangan Sekretariat Daerah Pemkab Garut di Garut, Senin.
Ia menuturkan banjir bandang itu disebabkan luapan sungai besar yang mengalir di wilayah selatan kemudian menggenangi pemukiman rumah warga di Kecamatan Pameungpeuk dan Cibalong.
Tidak lama dari laporan bencana itu, kata dia, jajarannya dari Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut langsung bergerak untuk menangani korban banjir yang saat ini sebagian sudah mengungsi dan ada juga yang bertahan.
"Kejadiannya subuh, korban tidak ada," katanya.
Baca juga: Banjir bandang akibat luapan dua sungai terjang daerah selatan Garut
Ia menyampaikan sejumlah petugas dari dinas terkait dan instansi lainnya terus memantau dan membantu warga yang rumahnya terdampak langsung banjir.
Peristiwa itu, kata dia, akan terus dipantau, dan segera disiapkan segala kebutuhan selama penanggulangan banjir, termasuk menyiapkan dapur umum di lokasi pengungsian yang akan disiapkan oleh Dinas Sosial setempat.
"Kalau perlu akan dibuka dapur umum, Tagana akan buat dapur umum," katanya.
Baca juga: BPBD Garut manfaatkan kentungan untuk alat alternatif peringatan dini tsunami
Seorang warga selatan Garut, Akbar (30), mengatakan banjir bandang menyebabkan banyak rumah warga yang tidak jauh dari sungai terendam air dengan ketinggian kurang lebih satu meter di Kecamatan Pameungpeuk.
Banjir bandang itu, kata dia, terjadi setelah hujan deras dan berlangsung lama mengguyur wilayah selatan Garut.
"Hujan dari semalam membuat Sungai Cipalebuh meluap, lalu tadi subuh air mulai naik dan masuk ke rumah," katanya.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di Garut capai 215 dari 302 kasus positif