Sumber, 22/1 (ANTARA) - Dua sekolah Dasar di Desa Bayulangu, Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon terendam banjir, akibatnya murid-murid di sekolah tersebut terpaksa diliburkan.
Camat Gegesik, Muhyidin mengatakan, banjir yang melanda Desa Bayulangu berawal dari hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak Kamis (21/1) sore hingga Jumat dini hari tanpa henti.
"Akibat hujan tak henti-henti seharian kemarin menyebabkan air sungai yang melintasi desa tersebut meluap hingga menggenangi sawah, dua SD yang saling berdekatan hingga rumah warga," kata Muhyidin.
Luas areal pertanian yang terendam akibat luapan air sungai ini mencapai 35 hektare dan sepuluh rumah warga Desa Bayulangu.
Diakui Muhyidin, banjir seperti ini merupakan hal yang sering terjadi setiap musim hujan. Bahkan warga setempat sudah terbiasa sehingga sejumlah warga diantaranya sudah mempersiapkan diri dengan meninggikan bangunan rumahnya sehingga saat musim banjir rumah mereka tidak tergenang.
"Hanya ada 10 rumah yang terendam, itu pun rumah-rumah bangunan lama yang belum direnovasi," lanjut Muhyidin.
Berdasarkan pantauan, di halaman SD Negeri 1 dan 2 Bayulangu sejumlah anak laki-laki masih berseragam sekolah tampak sedang asik berenang di genangan air sedalam 1 meter tersebut.
"Tadinya saya mau sekolah, karena sekolah terendam dan guru-guru juga banyak yang pulang lagi akhirnya kami berenang saja," kata Muhamad salah seorang murid SD Negeri 1 Bayulangu.
Bupati Cirebon Dedi Supardi yang langsung melakukan sidak ke lokasi banjir mengatakan pihaknya akan segera melakukan tindakan dengan melakukan pengerukan dasar sungai serta meninggikan bantaran sungai.
"Sudah ada anggaran untuk penanggulangan bencana sebesar Rp2 miliar. Untuk penanganan banjir ini akan segera dilakukan pengerukan dasar sungai dan meninggikan bantaran sungai yang dananya berasal dari anggaran 2 miliar tersebut," kata Dedi.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Cirebon Ali Efendi yang ikut dalam sidak tersebut mengatakan pada musim hujan ini telah mengakibatkan 140 hektare sawah di Kecamatan Gegesik dan secara keseluruhan sedikitnya 200 hektare sawah di Kabupaten Cirebon terendam banjir.
"Apabila hujan terus menerus selama 1 minggu dan menggenangi areal sawah hingga membenam pucuk padi yang baru ditanam besar kemungkinan menyebabkan tanaman padi akan mati atau puso," katanya.
"Mudah-mudahan air bisa segera surut, jika tidak rencana pengerukan pedangkalan sungai bisa segera dilakukan sehingga bisa mencegah banjir yang semakin meluas," katanya.
(T.K-FKR/B/E001/E001) 22-01-2010 16:10:45