Depok (ANTARA) - Direktur Vokasi Universitas Indonesia (UI) Prof Sigit Pranowo Hadiwardoyo mengatakan pandemi COVID-19 menghadirkan tantangan untuk melakukan perubahan pola kerja dan kebiasaan dalam pengajaran, pekerjaan dan tatanan kehidupan lainnya.
"Kami dituntut mampu mendidik mahasiswa bekerja dari rumah karena mungkin cara bekerja pada beberapa industri di masa depan akan terus seperti ini," kata Sigit dalam keterangannya di Depok, Kamis.
Sigit menyebutkan Vokasi UI telah menerapkan kurikulum 321, yaitu mahasiswa selama 3 semester belajar di kampus, 2 semester belajar di industri dan 1 semester magang. Selain itu, Vokasi UI juga membekali mahasiswa dengan sertifikat kompetensi.
"Kami juga secara regular melibatkan industri dalam pembaharuan kurikulum. Kedekatan dengan industri telah menunjukkan hasil seperti lulusan Vokasi UI mampu terserap kurang dari 3 bulan setelah wisuda," katanya.
Dalam hal layanan kesehatan khususnya rumah sakit, Vokasi UI yang juga berkolaborasi dengan Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) guna mendiskusikan pengembangan kompetensi lulusan bidang kesehatan yang dimiliki Vokasi UI.
Pengurus Pusat IAKMI Dr Hermawan Saputra menguraikan tantangan di bidang Kesehatan saat ini dan pascapandemi COVID-19.
Pada sektor layanan rumah sakit, dibutuhkan tenaga kerja yang mampu memberikan "hospitality service, transformative communicator" untuk edukasi dan komunikasi, "hospital data analyst, big data specialist", dan "accounting control".
"Pada aspek-aspek tersebut dibutuhkan tenaga vokasional untuk menghantarkan rumah sakit ke era yang baru," ujar Hermawan.
Untuk menjawab tantangan pada sektor industri media, Vokasi UI telah menjalin kerja sama dengan Media Group dalam bentuk kemitraan penyediaan laboratorium TV dan Magang di kampus UI Depok. Kolaborasi ini sejalan dengan upaya Vokasi UI untuk memperkuat link and match antara perguruan tinggi dengan industri.
CEO Media Group Mohamad Mirdal Akib menjelaskan bahwa ke depan akan ada revolusi di industri penyiaran. Hal ini merupakan kesempatan bagi laboratorium TV Vokasi UI untuk dapat turut masuk dan berperan.
"Masuknya sistem televisi digital menjadi kabar baik untuk teman-teman Vokasi UI karena TV akan hadir dalam jumlah yang banyak. Dengan migrasi ke digital, Laboratorium TV Vokasi UI akan berpeluang berubah menjadi TV digital terestrial. Cukup dengan mengikuti proses, menentukan genre dan kemudian bisa menyewa frekuensi, hingga akhirnya dapat siaran," ujar Mirdal.
Mirdal juga menyebutkan bahwa industri media mengalami disrupsi besar sekarang konten bisa disampaikan melalui berbagai platform. Masyarakat kini mampu membuat channel dan tayangan secara mandiri, sementara dulu, hal tersebut adalah luxury perusahaan TV.
"Untuk itu, generasi yang akan bertahan adalah mereka yang mampu beradaptasi dengan perubahan. Anak muda yang akan memasuki dunia kerja adalah mereka memiliki kompetensi dan karakter kuat yang dapat menyesuaikan dengan perubahan," ujar Mirdal.
Bupati Administrasi Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan terdapat 9 bidang pekerjaan yang akan membutuhkan lulusan Vokasi antara lain pariwisata, perikanan dan budidaya ikan, perdagangan, industri pengolahan hasil, pendidikan, transportasi, energi, telekomunikasi serta kesehatan.
Sebagai bentuk kemitraan, mulai tahun 2020, Pemerintah Kepulauan Seribu telah mengirimkan siswa-siswi di Kepulauan Seribu untuk menempuh studi di Vokasi UI dalam program Kerja Sama Daerah Industri (KSDI).
Baca juga: Sebagian besar kanker dipicu pola hidup yang salah
Baca juga: Pernah positif COVID-19, Wander Luiz kini lebih peduli pola hidup sehat
Baca juga: Bupati Cianjur: Terapkan pola hidup sehat cegah penyakit termasuk virus corona