Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan diperkirakan bergerak variatif pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jilid II diperpanjang.
IHSG Jumat pagi dibuka menguat 25,21 poin atau 0,52 persen ke posisi 4.867,96. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 5,61 poin atau 0,76 persen ke di posisi 745,61.
"IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan peluang menguat terbatas pada perdagangan hari ini," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Kamis.
IHSG diprediksi terdampak bauran sentimen-sentimen antara lain saham di bursa Wall Street yang menguat pada perdagangan Kamis (24/9) kemarin dan Indeks saham utama Asia yang diperkirakan mayoritas menguat hari ini.
Sentimen lainnya, data penjualan rumah baru di AS menunjukkan kenaikan, yang memberikan sinyal pemulihan ekonomi.
Selain itu, gelombang baru COVID-19 di Eropa telah mendorong diberlakukannya kembali pembatasan perjalanan di beberapa negara.
Berikutnya, sentimen datang dari kebijakan PSBB Jilid II di DKI Jakarta yang diperpanjang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga hingga 11 Oktober 2020 mendatang dan nilai tukar rupiah yang diperkirakan melemah terhadap dolar AS.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 167,6 poin atau 0,73 persen ke 23.255,42, Indeks Hang Seng naik 105,32 poin atau 0,45 persen ke 23.416,39, dan Indeks Straits Times menguat 13,53 atau 0,55 ke 2.464,34.
Baca juga: IHSG Jumat pagi dibuka menguat 25,21 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup melemah seiring tekanan aksi jual asing
Baca juga: IHSG BEI diprediksi melemah terbawa koreksi bursa saham AS