Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengimbau segenap warga penerima bantuan sosial agar memanfaatkan bantuan yang diterima secara maksimal untuk belanja kebutuhan pokok selama masa pandemi COVID-19.
"Manfaatkan semaksimal mungkin bantuan langsung tunai untuk konsumsi bahan pokok, bukan untuk yang lain," kata Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja di Cikarang, Sabtu.
Eka menyatakan anjuran itu dimaksudkan untuk mendukung perekonomian secara nasional yang tengah terpuruk akibat pandemi COVID-19.
"Ya, tentu saja kami akan selalu mendukung kebijakan pemerintah agar pandemi ini tidak sampai menjatuhkan perekonomian kita terlalu dalam. Di sini pemerintah daerah hadir untuk mengingatkan warganya terkait perekonomian global yang tengah terpuruk," ucapnya.
Eka mengutarakan harapannya agar pandemi virus corona saat ini tidak sampai menjadikan Indonesia sebagai negara yang terkena resesi ekonomi.
"Perputaran uang sedianya terus bergerak dinamis. Jangan saving uang bantuan, pergunakan semaksimal mungkin tapi untuk konsumsi kebutuhan pokok. Saya juga mengimbau warga untuk lebih mengutamakan membeli produk dalam negeri terutama yang dibuat oleh para pelaku UMKM agar mampu bangkit," ungkapnya.
Menurut dia kebijakan pemberian bantuan sosial baik dari pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten atau kota diperuntukkan bagi masyarakat yang terkena dampak sosial akibat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Dengan keterbatasan aktivitas sosial itu pula yang membuat masyarakat menjadi kurang produktif sehingga membuat sebagian dari mereka tidak mampu mencukupi kebutuhan pokok sehari-sehari. Makanya dengan bantuan ini semoga bisa mencukupi kebutuhan mereka tentunya untuk belanja kebutuhan pokok," katanya.
Salah satu penerima bantuan tunai langsung Sarman (41) mengaku membelanjakan setiap uang bantuan yang diterimanya untuk kebutuhan sembako.
"Ya palingan saya kasih ke istri dan langsung dibelikan beras, telor, minyak, sama lauk pauk. Boro-boro mau ditabung mas, untuk makan saja pas-pasan," kata dia.
Pekerja pabrik yang sudah lima bulan dirumahkan itu berharap kondisi pandemi ini segera berakhir agar dirinya bisa segera kembali dipanggil perusahaan untuk bekerja lagi.
"Ya selama lima bulan ini saya cuma mengandalkan bantuan pemerintah. Alhamdulillah sejak awal menerima ada enam pintu bantuan, ada yang logistik ada pula yang bantuan langsung tunai tapi karena stok logistik dari bantuan sosial itu sudah habis ya terpaksa saya belanjakan kebutuhan pokok dari uang yang saya dapatkan dari bantuan langsung tunai itu," kata dia.
Baca juga: Pemkot Bogor siapkan penyaluran bansos tahap ketiga
Baca juga: 15.834 UMKM Indramayu terima bantuan Rp2,4 juta dari pemerintah
Baca juga: 1,77 data pekerja calon penerima subsidi upah dikembalikan, ini alasannya